Mohon tunggu...
Fahrijal Nurrohman
Fahrijal Nurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hey there! I am using Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bingung

4 Agustus 2022   06:30 Diperbarui: 4 Agustus 2022   06:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

“Akhirnya aku selesai melewati 4 tahun kuliah di kampus ini”

“Nggak kerasa kita udah sampai titik ini ya guys”

“Jadi kangen masa-masa kita kumpul buat belajar bareng guys”

Perkataan yang sering keluar dari mulut para pelajar yang sudah menyelesaikan masa studinya. Entah itu di lingkungan kampus, anak SMA ataupun anak SMP (bahkan mungkin anak SD juga merasakan hal yang sama). Mereka sama-sama merasakan pedihnya perpisahan di setiap pertemuan. 

Karena memang disini penulis juga merasakan bahwa waktu berjalan begitu cepat. Sebab penulis baru saja menyelesaikan jenjang S-1 di salah satu kampus Islam di kota Malang (katanya netizen sih Tuhan menciptakan Malang ketika rindu, eaa).

Dengan selesainya jenjang S-1, berarti penulis telah melewati masa belajar selama kurang lebih 16 tahun. Benar-benar waktu yang sangat lama namun ketika mencapai titik akhir terasa sangat cepat. 

Sudah tidak terkira berapa banyak pengalaman yang penulis dapatkan selama 16 tahun mengenyam pendidikan. Entah itu pengalaman di dalam kelas maupun luar kelas.

Jangan kira penulis adalah sosok yang lurus-lurus saja, sudah tentu satu dua kali juga melakukan kenakalan (kalau katanya Cak Nun, hidup itu juga mbokya sesekali diselingi dengan kenakalan). Tapi tetap kita tidak boleh membenarkan kenakalan yang kita kerjakan ya teman.

Bentar ini kok bahasannya jadi melenceng. Kembali ke topik, lalu apa hubungannya bingung dengan jenjang pendidikan? Kita runtut dulu problematikanya. Seperti yang kita ketahui, masa-masa paling sulit yang dialami oleh para pelajar adalah ketika di titik akhir perjalanan mereka. 

Mereka pasti akan mengalami kebingungan untuk melangkahkan kaki ke tahap kehidupan selanjutnya. Anak kelas 6 SD akan bingung mau melanjutkan sekolah kemana. Begitu juga dengan anak kelas 3 SMP dan 3 SMA. Mereka semua akan mengalami suatu titik kebingungan dalam hidupnya.

Apalagi mahasiswa yang sudah di semester akhir alias sudah jadi mahasiswa senior. Saya rasa kebanyakan dari mereka akan mengalami kebingungan untuk melangkah kemana lagi (ini pandangan pribadi ya guys, jangan dijadikan rujukan!). 

Dan penulispun juga sedang dalam fase ini. Karena memang penulis berasal dari prodi yang prospek kerjanya masih belum jelas, kalau dalam bahasa Jawa itu ngawang-ngawang. Mau jadi guru, bukan dari jurusan pendidikan. Mau jadi pedagang, nggak ada modal. Emang bener dah mahasiswa akhir itu tempatnya bingung.

Sembari menikmati kebingungan ini, penulis mencoba merumuskan cara-cara bagaimana kita melewati fase ini, terutama bagi mahasiswa tingkat akhir:

1. Mencoba Hal Baru

Mungkin ini adalah hal yang paling mendasar yang mungkin harus dilakukan oleh setiap mahasiswa ketika di tingkat akhir. Bahkan saya merasa mahasiswa harus mulai mencoba hal-hal baru ketika awal masuk dunia perkuliahan. 

Hal baru yang saya maksudkan tentu yang bersifat positif, seperti mencoba menjadi guru les privat di daerah perumahan dekat kampus (jika ada), menjadi pekerja paruh waktu atau mungkin membuka jasa edit foto atau video (mungkin kalian yang laptopnya ROG, hiyahiyahiya). Dengan begitu, kalian bisa menemukan basic kemampuan kalian untuk kedepannya.

Mencari Beasiswa Untuk Melangkah Ke Jenjang Berikutnya

“Bukannya sulit ya mencari beasiswa itu?”, jika ada orang yang bilang begitu, mungkin beliau mesti di ajak ngopi dulu. Di dunia yang sudah memasuki era digital ini, kita bisa dengan sangat mudah mengakses internet. 

Ada banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan darinya, terutama tentang beasiswa. Akhir-akhir ini penulis juga mendapatkan banyak sekali informasi tentang beasiswa, terutama di sosial media seperti Instagram. Ada banyak sekali di sana. Kalian tinggal pilih beasiswa mana yang kalian minati.

“Lalu tulisan ini apa faedahnya bang?”, Hmmm saya sendiri juga bingung sebenarnya tulisan ini faedahnya apa hehe (maaf, penulis sedang gabut). Tapi satu hal yang pasti, fase bingung ini pasti akan selalu hadir dalam setiap tahap kehidupan kita. 

Entah itu ketika kita sudah menyelesaikan pendidikan kita atau ketika kita mendapatkan dua pilihan yang mana kita diharuskan memilih salah satu dan keduanya memiliki konsekuensi yang sama besar (disuruh memilih antara nikah atau kuliah misalnya, xixixi). Akhir kata, semoga kita semua bisa melewati fase bingung ini dengan hati yang kuat dan mental yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun