Mohon tunggu...
Fahrijal Nurrohman
Fahrijal Nurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hey there! I am using Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kata "Maaf" dan "Terima Kasih" yang Semakin Luntur

18 Juni 2021   15:10 Diperbarui: 18 Juni 2021   15:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semakin hari, banyak hal-hal kecil yang padahal itu sangatlah baik mulai hilang dari sekitar kita. Entah itu karena kita sudah memasuki era digital yang semuanya serba mesin atau karena memang diri manusia itu sendiri yang mulai acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. 

Seakan-akan hal itu adalah hal lumrah. Padahal apabila kita teliti, bisa ditemukan bahwa kita bisa membuat suatu kebaikan untuk orang lain dari hal-hal yang kecil. Seperti misalnya berkata dengan menggunakan kromo inggil kepada orang yang lebih tua (untuk masyarakat Jawa). Karena dengan menggunakan kromo inggil, kita sudah melakukan suatu kewajiban sebagai warga negara, yaitu menghormati orang yang lebih tua.

Dan salah satu hal yang sangat penting lainnya ungkapan "maaf" dan "terima kasih" yang mana penulis rasa semakin hilang di telan zaman. Mungkin kita sudah jarang mendengar orang mengatakan "maaf" dan "terima kasih". Apakah hal itu merupakan hal kurang baik? menurut penulis sendiri itu adalah sesuatu yang bisa dikatakan kurang baik. Sebab, dari kedua kata itu kita bisa mengetahui seseorang itu memiliki sopan santun dan etika atau tidak.

Namun yang terjadi seperti sekarang ini, orang-orang mulai tidak mempedulikan sopan santun dan etika dan lebih memilih memenangkan egonya sendiri. Bahkan untuk berkata "maaf" dan "terima kasih" mereka tidak mau. Padahal sudah semestinya kita menjaga apa yang telah diajarkan oleh nenek moyang kita perihal unggah-ungguh, baik itu kepada orang yang sudah kenal ataupun baru kenal. Dan yang lebih penting adalah untuk menjaga perasaan terhadap lawan bicara. 

Oleh karena itu, marilah kita selalu membiasakan hal-hal kecil yang baik ini. Semisal ketika kalian dihidangkan kopi di warkop, hendaklah berkata "terima kasih", hal itu akan terlihat lebih menghargai kepada pelayan warkop tersebut. Dan juga ketika kita akan meminta tolong, hendaknya berucap "maaf" dulu kepada yang dimintai tolong. Hal itu sebagai wujud menjaga perasaan kepada orang lain dan akan terlihat menghargai kepada orang yang telah menolong atau yang dimintai tolong tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun