Mohon tunggu...
Fahri Arsyad Maulana
Fahri Arsyad Maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Hobi saya membaca, menggambar, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyesalan yang Tak Pernah Datang di Awal

30 November 2022   20:20 Diperbarui: 30 November 2022   20:32 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seketika Beni melihat keduanya bertambah renta. Entah kenapa baru kali ini dia menyadari kulit ayahnya yang terbakar legam oleh matahari, tulang pipinya yang keriput serta rambut yang sudah memutih, panjang dan tidak terurus. Sementara di sisi lainnya ibu yang yang setiap hari berjalan keliling kampung badannya sudah membungkuk dan semakin rapuh. Air mata mengalir tanpa henti dari kedua pelupuk mata Beni.

“ Ayah,,, Ibuuu,,, aku pasti akan lulus sekolah. Meski tidak di tahun ini, tahu depan pun tidak mengapa. Andai ayah dan ibu memberi maaf untukku aku akan sangat bersyukur. Bila tidak pun, maka aku berjanji suatu hari nanti aku akan mendapatkan maaf dan restu dari ayah dan ibu “ ujar Beni dengan terbata – bata

“ Mulai sekarang, aku akan membatu ayah dan ibu “ sambung Beni dengan berurai air mata

Tamat      -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun