Mohon tunggu...
Fahresa Hilmy
Fahresa Hilmy Mohon Tunggu... Dokter Umum -

Dokter Umum Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Abang None DKI Jakarta 2015 Ukor Basket UI Tim Bantuan Medis BEM FKUI BEM IKM FKUI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tips Ringan Mengatasi Cedera Olahraga

12 November 2018   23:39 Diperbarui: 13 November 2018   00:00 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perhelatan Asian Games dan Asian Para Games tahun 2018 baru saja usai. Asian Games dan Asian Para Games merupakan ajang olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, dengan atlet-atlet dari seluruh Asia dan diselenggarakan oleh dewan Olimpiade Asia.

 Ajang olahraga ini sudah ada sejak tahun 1951 pertama kali di New Delhi, India hingga sekarang tahun 2018. Istimewanya tahun ini diselenggarakan di Indonesia. Pesta Olahraga Asia tahun 2018 yang mengusung motto "Energy of Asia" sudah berakhir pada tgl 2 September 2018 untuk Asian Games dan tgl 13 Oktober 2018  untuk Asian Para Games. 

Walaupun sudah berakhir, namun euforia tersebut menjadi inspirasi dan semangat baru untuk masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta untuk membiasakan diri untuk berolahraga. Beberapa Olahraga yang saat ini digemari oleh masyarakat Indonesia yaitu bola basket, sepak bola, futsal, lari, bola voli, berenang dan sebagainya. Dari sekian olahraga ini ada yang berisiko tinggi berupa terjadinya cedera olahraga. Artikel ini akan membahas seputar cedera olahraga yang paling sering yaitu cedera sendi lutut dan sendi ankle.

Sebelum saya membahas lebih lanjut ada beberapa istilah yang perlu diketahui antara lain ligamen yaitu jaringan ikat yang tersusun dari serabut-serabut yang berperan menghubungkan antara tulang dengan tulang pada sendi. Tendon adalah Sekumpulan jaringan ikat berserat kuat yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Terdapat dua istilah umum Cedera pada Sendi yaitu Strain dan Sprain. 

Strain adalah Cedera yang dialami karena terdapat kerusakan tendon dan otot. Sedangkan pada Sprain adalah cedera yang dialami karena terdapat kerusakan pada ligamen. Lutut dan ankle adalah bagian tubuh yang berfungsi untuk menopang tubuh kita dalam beraktivitas. Oleh karena itu, cedera pada bagian ini sering terjadi pada atlet maupun pada masyarakat biasa. 

Penyebab cedera pada sendi ini yaitu lutut terkena benturan langsung yang keras, memutar lutut dengan telapak kaki tetap berpijak di Tanah, Lutut tertekuk secara berlebihan, melebarkan lutut terlalu jauh, melompat dan mendarat dengan posisi telapak kaki tertekuk ke dalam atau ke luar.

Jenis cedera olahraga yang umum terjadi pada lutut yaitu cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) dimana terjadi robekan ligamen pada bagian depan yang menghubungkan antara tulang paha dengan tulang tibia (atau biasa disebut tulang kering). Jenis cedera lainnya yaitu Cedera PCL (Posterior Cruciate Ligament), LCL (Lateral Collateral Ligament) sprain, cedera meniscus.

Sedangkan pada Ankle yang paling sering terjadi yaitu Ankle sprain dimana terjadi robekan pada ligament yang menghubungkan tulang tibia dengan tulang pada sendi lutut. Cedera lainnya Robekan Tendon Achiles, Tendinitis, Strain pada otot Gastrocnemius (biasa disebut otot betis).

Gejala pada sendi saat terjadi cedera biasanya terasa nyeri/sakit secara tiba-tiba sesaat setelah terjadi trauma atau benturan, pembengkakan lutut, terdengar bunyi dari lutut yang cedera, lutut terasa longgar, tidak dapat menggerakan lutut atau ankle yang cedera. Jika mengalami hal yang diatas, hal yang terpenting yaitu memastikan orang yang cedera dan yang akan menolong sudah ditempat yg aman. Setelah itu langkah yang dapat dilakukan yaitu menggunakna prinsip RICE:

  • Rest (Istirahat), Istirahatkan lutut dengan tidak membuatnya menopang beban berlebihan
  • Ice (Pemberian es), Kompres lutut dengan es batu yang dibungkus kain. Tempatkan kompres selama 10 menit pada lutut yang cedera setiap 1-2 jam sekali. Penanganan ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan bengkak
  • Compression ( Penekanan), lakukan penekanan pada lutut atau ankle yang cedera menggunakan elastic bandage. Penekanan ini tidak boleh terlalu ketat namun tidak boleh longgar,
  • Elevation (elevasi), Posisikan sendi lutut atau ankle menggunakan bantal, tas atau benda yg ada melebihi level dari jantung. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan melancarkan peredaran darah balik ke Jantung.

Lakukan prinsip RICE ini sesering mungkin pada 24-48 jam pertama setelah terjadinya cedera. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dimana kita perlu berobat ke dokter jika cedera lutut atau ankle tersebut tidak membaik setelah penanganan diatas melebihi 5 hari, sulit berjalan, lutut masih terjadi bengkak melebih 5 hari, dan tidak dapat meluruskan atau menekuk lutut.

Jika cedera tidak ditangani segera dan bukan dengan cara yang baik dan benar, maka dapat terjadi cedera yang bersifat permanen. Oleh karenanya, penting untuk mencegah cedera olahraga. Hal tersebut dengan memakai peralatan olahraga yang lengkap, antara lain baju, celana olahraga, Kaos kaki dan Sepatu olahraga, serta peralatan khusus olahraga lainnya, melakukan pemanasan sebelum berolahraga atau beraktivitas, melakukan peregangan dan latihan kekuatan secara teratut untuk menjaga fleksibilitas otot dan hindari menambah intensitas olahraga secara tiba-tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun