Mohon tunggu...
fahmi raehands
fahmi raehands Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif

Aku ingin Menjadi Penulis yang bisa dibanggakan

Selanjutnya

Tutup

Financial

E-wallet, Mesin Pintar di Kalangan Masyarakat Millenial

6 Januari 2022   09:33 Diperbarui: 6 Januari 2022   09:42 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: billfazz.com

Era digitalisasi membuat segala aspek perekonomian dan transaksi yang terjadi semakin mudah dengan di hadirkannya aplikasi pendukung yaitu uang elektronik. Cashless society adalah suatu fenomena dimana semakin marak pembayaran secara digital dalam bertransaksi keuangan dan penggunaan uang tunai pun menjadi jarang digunakan. Awal terjadinya itu karena akibat dari pergeseran penggunaan uang fisik yang bersumber dari digitalisasi dan globalisasi dunia. E-wallet atau cashless kini menjadi sebuah budaya baru yang populer di kalangan remaja terutama di Indonesia karena mereka merasa terbantu dan penggunaannya juga mudah tanpa harus membawa uang tunai. Tapi tak semua orang mengerti dengan teknologi yang berkembang saat ini.

E-wallet (dompet elektronik) merupakan salah satu bentuk Fintech (Finance Technology) yang memanfaatkan media internet dan digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembayaran. E-wallet ini menawarkan lebih banyak kemudahan dengan teknologi terkini yang dapat diakses oleh semua kalangan. Generasi millennial di Indonesia sendiri telah mengenal dan mengadopsi teknologi.

E-wallet muncul menawarkan lebih banyak kemudahan dengan teknologi terkini yang dapat diakses oleh semua kalangan. Banyak caf, toko, bahkan restoran di Indonesia yang mendukung teknologi baru ini. Beberapa jenis e-wallet yang banyak beredar di Indonesia adalah: Gopya, OVO, Dana dan lainnya. Masyarakat Indonesia juga mendukung dan dengan perkembangan ini. Bank Indonesia mencatat transaksi dengan menggunakan E-wallet di Indonesia mencapai Rp 21,3 triliun pada tahun 2018 dan akan terus tumbuh dengan berkembangnya trend cash-less society menjadi Rp 355,7 triliun pada tahun 2023.

Tanpa kita sadari dengan kehadiran kemudahan berupa e-wallet tersebut kemudian menjadi budaya yang populer di kalangan masyrakat Indonesia. Budaya populer adalah budaya pertarungan makna dimana segala macam makna bertarung memperebutkan hati masyarakat. Menurut penulis, budaya populer yang berkembang di kalangan generasi millennial saat ini  membuat mereka terkesan sangat konsumtif dalam berbelanja karena berbelanja menggunakan e-wallet itu mudah, cepat dan efisien, dan cenderung menyukai hal-hal yang bersifat instan.

DaftarPustaka:

-Nawawi, Hisbul Hadi. 2020. Penggunaan E-wallet Di Kalangan Mahasiswa. Makasar.
-Safarudin, Arif. dkk. 2020. Faktor-Faktor Pembentuk Loyalitas Generasi Z dalam Menggunakan Financial Technology E-wallet. Bandung.
-Ridaryanthi, Melly. 2014. Bentuk Budaya Populer Dan Konstruksi Perilaku Konsumen Studi Terhadap Remaja. Jurnal Visi Komunikasi. Universiti Kebangsaan Malaysia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun