Mohon tunggu...
Fahmi Ramadhan
Fahmi Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa

Membahas seputar sejarah indonesia dan Dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertempuran Kalijahe, Perjuangan Kompi Gagak Lodra Melawan Belanda

8 Desember 2021   19:22 Diperbarui: 8 Desember 2021   19:26 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Daerah Jabung merupakan salah satu dari kecamatan di Kabupaten malang. Daerah itu merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang ada di kabupaten Malang.  Daerah tersebut memiliki luas 135,89 km (4,56% luas Kabupaten Malang). Ketinggian di Kecamatan Jabung 450 -- 700 mdpl.

Hampir setengah dari wilayah Jabung merupakan hutan milik Perhutani. Oleh karena itu, banyak wisata alami yang dapat dinikmati di wilayah kecamatan Jabung. Salah satunya adalah Coban Jahe yang terletak di Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.  

Coban Jahe berjarak sekitar 23 km dari Kota Malang ke arah tenggara  atau sekitar 1 jam perjalanan.  Sekitar 50 meter sebelum  pintu masuk menuju lokasi Coban Jahe, terdapat Taman Makam Pahlawan (TMP) Kali Jahe. 

Tempat ini didirikan sebagai makam sekaligus monumen untuk memperingati pahlawan yang gugur pada masa revolusi. Nama coban Jahe itu sendiri tidak berasal dari tanaman herbal jahe, melainkan berasal dari kata pejahe yang dalam bahasa Jawa berarti meninggalnya. Nama itu diberikan oleh penduduk setempat yang menjadi saksi gugurnya para pejuan dalam pertempuran di sekitar wilayah coban itu.

Coban Jahe menjadi saksi bagaimana para perjuang mempertahankan kemerdekaan pasca proklamasi 17 Agustus 1945. Di kawasan hutan yang dinamakan Kalijahe inilah pejuang gerilyawan berusaha menghadapi serangan dari Belanda yang berusaha kembali menguasai Indonesia. Dimana saat itu dari sekitar 150-an pasukan yang disebut Kompi Gagak Lodra dibawah pimpinan Kapten Sabar Sutopo. 

Kompi Gagak Lodra yang dipimpin Sabar Sutopo berperan penting sebagai pembuka jalan untuk pasukan lain yang melakoni Wingate Action. Di dalam buku Perjuangan Total Brigade IV, disebutkan bahwa Kompi Gagal Lodra memiliki misi khusus dalam membuka jalan untuk aksi wingate atau hijrah dari daerah yang diduduki penjajah Belanda ke daerah Republik Indonesia yang dilakukan Batalyon Samsul Islam dan Batalyon Abdul Syarif. 

Kedua batalyon tersebut akan bergerilya di daerah Pasuruan dan Probolinggo, yang letaknya di sebelah timur Malang. Namun, misi Kompi Gagal Lodra ini menjadi tantangan tersendiri karena hampir bersamaan dengan Agresi Militer II yang dilakukan Belanda pada 19 Desember 1948. Pada saat itu, seksi-seksi yang mengadakan pertahanan sepanjang Wajak-Bululawang diserang secara besar-besaran oleh Belanda. 

Di saat yang bersamaan, Komando kompi dan pasukan cadangan yang berada di Garotan telah bersiap-siap untuk gerilya. Para pasukan ini harus mencapai mencapai sasaran dalam waktu singkat dan cepat dengan menduduki daerah dekat perbatasan (status quo) sebelum pasukan Belanda dapat melakukan konsolidasi. 

Kompi Gagak Lodra termasuk dalam komando ini.  Kompi Gagak Lodra segera bergerak untuk bergerilya ke jurusan Desa Bambang, Kecamatan Wajak, pada 20 Desember 1948. 

Mereka melanjutkan perjalanan ke Desa Garotan setelah menugaskan Seksi Soeseno untuk bertahan di Wajak utara untuk menghadang dan menghambat musuh yang mungkin bergerak ke selatan memasuki daerah Garotan dan sekitarnya. Setelah menuntaskan misi penghambatan, Seksi Soetomo harus segera kembali ke induk pasukan di Bambang. 

Menurut penuturan dari Sunari HS, salah satu anggota pasukan Kompi Gagak Lodra yang selamat dari pertempuran Kalijahe, perjalanan mereka bergerilya mulai tanggal 19 Desember 1948 dan mulai melakukan penyerangan ke selatan pada pukul 05.00 WIB. Kemudian terjadi pertempuran di daerah Wajak dan Turen dengan menjaga sepanjang garis pertahanan untuk menghambat gerakan pasukan Belanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun