Mohon tunggu...
Fahmi Mumtaz
Fahmi Mumtaz Mohon Tunggu... profesional -

A Central Banker & Certified Independent Personal Financial Planner. RFA from IARFC and IT ITB Graduate. Love to share bout his job, investment n financial planning matters.\r\n\r\nhttp://fahmimumtaz.com\r\nhttp://www.fahmimumtaz.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

#FinInsight Emas

6 Mei 2012   09:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu instrumen investasi yang dapat dipilih adalah emas. Emas sudah menjadi alat untuk investasi dari zaman dahulu kala. Dari zaman kakek-nenek kita. Mungkin malah kakek nenek-nya kakek nenek kita. Coba deh tanyain. Pasti rata-rata sesepuh-sesepuh kita itu punya emas. Nah di postingan kali ini, saya akan menulis perdana tentang instrumen investasi. Instrumen investasi pertama yang akan saya bahas adalah: EMAS. Emas, seperti instrumen investasi lain pada umumnya, tingkat pertumbuhannya bisa naik turun setiap harinya, bahkan negatif. Tetap tunduk terhadap hukum Supply-Demand. Jadi kalo anda berfikir investasi di emas akan selalu naik, anda salah besar. Apa saja sih produk investasi emas? 1. Emas perhiasan Emas perhiasan berbentuk perhiasan yang biasanya digunakan oleh wanita. Dapat berupa cincin, gelang, dan sebagainya. Kelebihan emas jenis ini adalah, sesuai namanya, dapat dipergunakan sebagai perhiasan untuk mempercantik penampilan. Namun, dari hasil eksplorasi saya berguru ke beberapa GURU dalam bidang investasi emas, emas jenis ini kurang tepat apabila digunakan sebagai sarana investasi. Hal ini disebabkan perhiasan emas memiliki komponen biaya tambahan yang dibebankan ke konsumen yaitu biaya pembuatan/pembentukan. Dan biasanya cukup tinggi, tergantung tingkat keindahan dan kesulitan buat. Spread emas perhiasan bisa berkisar antara 6 – 30% tergantung kerumitan pembuatannya. Selain itu, tingkat keindahan atau estetika sangat subjektif terhadap manusia dan waktu. 2. Emas batangan Walaupun namanya emas batangan, namun sebenarnya dapat berupa batang atau koin emas. Satuannya bervariasi mulai dari 1 hingga 1000 gram (1kg). Semakin kecil ukurannya, harga pergramnya akan semakin mahal karena terdapat biaya pemotongan. Jadi lebih untung jika membeli dalam ukuran yang besar, namun memiliki dampak lebih sulit dalam penyimpanannya. Namun jangan takut, ada beberapa cara dalam menyimpan emas yang akan saya bahas pada postingan lainnya. 3. Dinar Dinar adalah koin emas 22 karat seberat 4.25 gram yang digunakan sebagai alat tukar dalam perekonomian Islam di masa lalu. Jadi berbeda dengan beberapa mata uang negara timur tengah yang memiliki nama yang sama. Berbeda dengan emas batangan, satuan dari dinar adalah keping. Jadi seperti uang koin biasa. Lebih mudah dalam memecahnya. Namun dinar memiliki kelemahan, yaitu terkena pajak perhiasan karena dikategorikan sebagai perhisan oleh pemerintah. Berikut grafik dari dinar: [caption id="" align="aligncenter" width="465" caption="grafik dinar"][/caption] Ada skema menarik untuk membeli dinar yang diberikan oleh www.geraidinar.com. Kita dapat membeli dinnar dengan cara mencicilnya. Skema cicilan berbeda dengan program-program cicilan yang ada pada bank. Simplenya seperti ini: jika harga dinar adalah 1.000.000 per keping dan kita baru punya uang 200.000, maka kita dapat membeli 0,2 keping dinar. Kita dapat trus mencicil sampai satuan yang kita inginkan. Kelebihan lainnya adalah telah ada sistem onlinenya dan dinar dapat disimpan oleh mereka. Kita dapat "mencairkan" dinar kita saat kita inginkan. Untuk lebih jelasnya, silahkan kunjungi situsnya langsung. ===================================================== Pertanyaan terpenting, apa kelebihan dari investasi emas? Ada beberapa kelebihannya baik yang terkait dengan agama maupun tidak. Sabar, saya akan membahasnya di postingan yang lain. So, tunggu yaa... So bagaimana? sudah ada gambaran mengenai investasi emas? jika masih ada pertanyaan, feel free to ask me... leave comment if you like...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun