Aku sempat memilih mencintai dalam diam.
Memeluk nama, menjelma seakan kita memiliki rasa yang sama, sampai pada akhirnya tidak merubah rasa menjadi sebutan kita.
Aku tak mengapa, hanya menjadi pendengar yang baik, saat kamu bercerita tentang keluh-kesah, yang kamu anggap, aku adalah tempat cerita yang tepat. Walaupun rasa sakit yang kurasakan kusimpan rapat-rapat.Â
Terkadang aku mengumpat pada diriku sendiri, harus menahan rasa kuat untuk kamu yang memilih seseorang yang hadir sesaat.
Dan aku tak menyangka, hari-harimu penuh dengan kehadiranku. Ternyata aku hanya tempat sementara untuk kamu yang sedang terluka.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!