Ditulis oleh: Muhammad Afif Al Fahmi Asri, Amelia Putri, dan Melati Sukma
Mengajarkan teks puisi di kelas sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru. Banyak siswa merasa kesulitan memahami makna tersembunyi atau elemen bahasa yang unik dalam puisi. Dalam situasi ini, keterampilan bertanya dapat menjadi salah satu strategi utama yang membantu guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan efektif. Dilansir dari laman BPMP Aceh Kemdikbud (bpmpaceh.kemdikbud.go.id), Putra Jaya (2021) menjelaskan bahwa keterampilan bertanya sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang lebih hidup karena dapat meningkatkan partisipasi siswa, membangkitkan rasa ingin tahu, dan melatih kemampuan berpikir kritis mereka. Bertanya bukan sekadar alat untuk menguji pemahaman, tetapi juga menjadi stimulus yang efektif untuk mendorong siswa berpikir lebih dalam.
Keterampilan bertanya memungkinkan guru menggali ide dan pandangan siswa dengan lebih mendalam. Misalnya, pertanyaan seperti “Apa yang Anda rasakan saat membaca puisi ini?” dapat membuka diskusi awal yang ringan, sementara pertanyaan lebih spesifik seperti “Bagaimana penyair menggunakan simbol untuk menyampaikan perasaannya?” membantu siswa memahami elemen-elemen teknis dalam puisi. Dengan pertanyaan yang tepat, guru juga bisa mengarahkan siswa untuk mengevaluasi relevansi pesan puisi dengan kehidupan mereka, seperti “Menurut Anda, apa pesan puisi ini yang masih relevan dengan zaman sekarang?” Pendekatan ini membuat siswa merasa lebih terhubung dengan materi.
Selain itu, kolaborasi antara keterampilan bertanya dengan pendekatan kontekstual dapat menjadi strategi yang lebih ideal. Menurut Kusumawardhani (2017) contextual teaching and learning/pendekatan kontekstual merupakan pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata yang dapat memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini dapat digunakan untuk membantu menumbuhkan keingintahuan siswa dalam menulis puisi, serta untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menuangkan gagasan idenya. Seperti hasil penelitian Hasanah, Mustika, dan Primandika (2020), bahwa pendekatan ini mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi nyata sehingga mendorong siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam berpikir. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis puisi, telah terbukti meningkatkan kemampuan siswa untuk menuangkan gagasan ide mereka ke dalam bentuk puisi dengan lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai rata-rata siswa dari 58,3 pada tes awal menjadi 76,8 pada tes akhir setelah menggunakan pendekatan ini. Jadi, dalam pembelajaran puisi, pendekatan ini membantu siswa untuk memahami dan menulis puisi berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Misalnya, setelah membaca puisi bertema alam, siswa bisa diajak untuk menulis puisi tentang pengalaman mereka di tempat yang mereka sukai. Dengan demikian, pembelajaran terasa lebih relevan dan menarik.
Ketika keterampilan bertanya dan pendekatan kontekstual digabungkan, hasilnya bisa sangat luar biasa. Guru dapat memulai dengan pertanyaan eksploratif untuk menggali pemahaman awal siswa, lalu melanjutkan dengan pertanyaan yang lebih dalam untuk mengarahkan mereka pada refleksi atau analisis. Sebagai contoh, pertanyaan seperti “Bagaimana Anda menggambarkan perasaan penyair dalam puisi ini?” bisa diikuti dengan “Apakah Anda pernah merasakan hal yang sama? Bagaimana Anda akan menyampaikannya dalam bentuk puisi?” Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa memahami elemen teknis puisi, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih ekspresif dan kreatif.
Pada akhirnya, keterampilan bertanya adalah jembatan penting antara materi pembelajaran dan pengalaman siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang relevan, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang interaktif, di mana siswa merasa didengar dan dihargai. Ketika pendekatan ini dikombinasikan dengan metode pembelajaran kontekstual, hasilnya adalah pembelajaran puisi yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun keterampilan berpikir kritis dan kreativitas siswa. Guru yang mampu menguasai seni bertanya dengan baik akan mampu menjadikan pembelajaran puisi lebih hidup dan juga menyenangkan.
Daftar Pustaka
Hasanah, N. U., Mustika, I., & Primandika, R. B. (2020). Pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan kontekstual. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(6). https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/5984/pdf
Kusumawardhani, R. B. U. (2017). Peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMAN 1 Pakusari dengan metode kontekstual. Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, 1(2). http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BB/article/view/392
Putra Jaya. (2021). Pentingnya keterampilan bertanya bagi guru. BPMP Aceh Kemdikbud. https://bpmpaceh.kemdikbud.go.id/?p=2091
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI