Mohon tunggu...
fahmi arif
fahmi arif Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

-saya hanya satu dari ratusan juta manusia, dibumi indonesia ini -saya hayalah satu dari jutaan orang yang ingin mencari ilmu -saya satu orang dari ribuan mahasiswa di kota saya -good luck for me

Selanjutnya

Tutup

Healthy

3 Mitos Keliru Tentang Tindakan Memaafkan

6 November 2012   14:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:52 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terkadang kita dihadapkan pada situasi dimana kita telah di buat kecewa atau dizolimi orang lain , dan ketika itu orang tersebut sadar dan meminta maaf kepada kita, kita  malah enggan memaafkan dengan beralasan "emangnya gampang minta maaf, aku kan masih kecewa sama kamu"

sebenarnya apa sih yang membuat kita enggan memberikan maaf ? apakah "gengsi" ataukah ada hal  lain yang mempengaruhi

Seorang pakar psikologi asal mesir Dr. Ibrahim Elfiki mengatakan dalam bukunya "7 secrets of personal power" ada 3 mitos yang sering menyebabkan seseorang enggan memaafkan kesalahan yang  orang lain  lakukan padanya baik telah dimintakan maaf ataupun belum  , inilah ketiganya :

mitos pertama :

Memaafkan berarti lemah

Kadang- kadang kita merasa "dilemahkan " atau kehilangan kekuatan saat kita hendak memaafkan seseorang sehingga kita membatalkan memaafkan orang tersebut.

padahal yang benar adalah sebaliknya kita justru bertambah kuat jika kita memaafkan kesalahan orang lain atas diri kita

seperti kata Mahatma Gandhi "Orang lemah tidak bisa memaafkan. Memaafkan adalah tindakan orang yang kuat"

Mitos kedua :

Memaafkan Berarti Menerima Perbuatan orang lain

Jika kita memaafkan orang lain itu tidak berarti kita menerima kesalahan  yang telah diperbuat olehnya, jdi sepatutnya kita harus bisa memisahkan antara orang dan perilakunya  jangan meng hardiknya dengan kata2 yang menyakiti hatinya cukup minta penjelasan dan tangkap pesan apa yang terkandung di dalam tindakanya tersebut, dan cobalah berkomunikasi denganya , dan coba fokus pada solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun