Mohon tunggu...
Fahmi Latif
Fahmi Latif Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis untuk belajar dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Sepak Bola

12 Mei 2018   07:53 Diperbarui: 12 Mei 2018   09:08 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjelang berakhirnya musim kompetisi sepakbola Eropa, dan momen akbar Piala Dunia tiba, ada sedikit catatan yang ingin saya bagikan di sini. Sebenarnya ini tulisan lama, dulu jauh sebelum saya mau menulis  di Kompasiana.

Ngutip sedikit catatan Bung Weshley Hutagalung,

"Pernahkah Anda bertanya kenapa tetap cinta dan mengikuti sepak bola ketika ia kerap membuat Anda patah hati? sepak bola tidak melulu tentang kekecewaan dan sakit hati. Tak peduli apa klub yang Anda dukung atau pemain yang Anda kagumi, sepak bola bisa memberikan kepada kita sebuah momen singkat yang penuh sukacita... dan murni!. Tak sulit untuk menerima bahwa sepak bola selalu memberi makna bagi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia".

Bagi saya, Sepakbola awalnya adalah sebuah hiburan semata lalu seiring berjalannya waktu nilai itu mulai berkembang menjadi sebuah pembelajaran untuk kehidupan. 

Dari sepakbola kita bisa belajar akan arti sebuah kebersamaan, kekompakan dan kerjasama. Semangat sportifitas jelas tidak bisa kita elakkan dari sepakbola, semangat pantang menyerah, emosi dan suka cita semuanya juga ada di dalamnya.

Kecermatan, kejelian berfikir seorang pelatih dapat juga memberikan kita sebuah inspirasi dalam kehidupan tentang bagaimana mencari solusi jitu menyelesaikan masalah dan menghasilkan sebuah kemenangan.

Satu hal yang tidak bisa saya pungkiri, mungkin kalo tidak ada siaran sepakbola tengah malam atau menjelang dini hari, bisa jadi saya tidak akan bisa merasakan indahnya bertahajjud dengan mudah dan tanpa merasa berat.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun