Mohon tunggu...
FAHMA MAMLU
FAHMA MAMLU Mohon Tunggu... -

Mahasiswa pgra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adakah Kaitan Literasi Indonesia Paling Bawah dengan Latar Belakang Pendidikan?

29 Maret 2018   13:44 Diperbarui: 29 Maret 2018   13:56 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut data statistik UNESCO yang telah resmi diumumkan, Indonesia menempati urutan terbawah nomor dua dalam urusan literasi. Hal itu cukup mencengangkan mengingat banyak dari kota-kota di provinsi Indonesia disebut sebagai Kota Pendidikan. Lalu pendidikan seperti apakah yang diterapkan di Indonesia sehingga mengakibatkan rendahnya minat baca anak? 

Semakin meroketnya dunia teknologi menyentuh lapisan masyarakat, minat baca masyarakat semakin menurun dan penggunaan internet semakin bertambah. Akses pada internet pun tidak digunakan untuk membaca berita berita terkini yang sedang headline, melainkan kebanyakan untuk mengakses media sosial seperti Instagram, Path, WA dll., sungguh disayangkan semakin majunya zaman, waktu yang digunakan untuk menambah pengetahuan semakin sedikit karena sudah tergeses dengan hadirnya media sosial. Hal seperti inilah yang sebaiknya menjadi koreksi pada diri sendiri.

Sewaktu pulang kampung kemarin (karena ada diperantauan) saya agak kaget dengan harga koran yang semakin melambung. sebagai langganan koran yang sudah menjadi tradisi di keluarga saya, kenaikan harga koran cukup mengganggu pikiran saya. sebenarnya apa yang terjadi dengan minat baca masyarakat saat ini?

Ternyata setelah mengadakan observasi kecil-kecilan ke tetangga dan teman-teman, semakin hari peminat koran semakin sedkit. dalam artian orang yang berkeinginan membaca semakin berkurang. jika dahulu orang orang sibuk dengan berita apa yang terjadi hari ini, namun saat ini orang orang sibuk dengan mencari eksistensi diri mereka di media sosial. Sungguh tidak mengherankan kenapa indonesia menjadi negara terbawah kedua dalam hal literasi. 

Berrbicara mengenai minat baca, maka mungkin kali ini saya mengkaitkan dengan pendidikan yang ada di indonesia. Dulu pada waktu tiap orang masih berusia anak usia dini, banyak guru yang sudah menerapkan apa dan seperti apa huruf abjad tersebut. Kita selalu belajar di bawah tekanan dan pengawasan. akibatnya apa yang kita lakukan adalah secara terpaksa, bukan dari keinginan diri sendiri. kita belajar dan menulis kebanyakan dulu akibat dari paksaan, yang dampaknya saat dewasa kualitas membaca kita sangat rendah karena sudah merasa penat dan bosan akibat paksaan dahulu kala. 

Minat baca terbentuk akibat dari kebiasaan dan keingintahuan terhadap suatu hal. apabila pendidikan kita tidak membiasakan membaca, maka kebiasaan membaca tidak bisa muncul.

Ramainya perpustakaan hanya pada saat seorang peserta didik mendapat tugas, jika tidak maka perpus akan sepi. terlebih saat ini ada akses internet yang bisa ditanyai oleh siapa saja dan tentang apa saja. Padahal kelemahan dari internet adalah kita tidak tahu apakah sumber itu valid atau tidak. 

Oleh sebab itu, mari kita perbaiki diri dalam hal wawasan kita. karena dalam peribahasa disebutkan bahwa buku adalah jendela dunia. dari buku kita bisa mendatangi banyak tempat dan banyak negara tanpa kita menghabiskan uang, dan dari buku kita bisa menyapa dunia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun