Ilmu merupakan hal penting yang harus kita cari selama kita masih hidup. Namun ilmu tidak hanya berasal dari usaha kita untuk mencarinya, terkadang ilmu juga diperoleh dengan sendirinya dan datang dengan begitu saja.
Ternyata beberapa ilmuan telah merumuskan terkait kegiatan belajar dengan teori yang sudah mereka tetapkan. Teori pertama muncul dari aliran behavioristik. Teori ini dianut oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagaimana hasil dari pengalaman. Singkatnya teori behavioristik adalah perkembangan prilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap suatu rangsangan atau suatu hal yang terjadi
Menurut aliran ini belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus atau rangsangan dan respon atau tanggapan.
Menurut Thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon
Menurut Waston, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur.
Clark Hull juga menggunakan variable hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Chasles Darwin.
Pandangan teori ini telah cukup lama dianut oleh para pendidik. Dan yang paling unggul adalah teori yang disampaikan oleh Skinner. Menurutnya hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh sebelumnya.
Terbukti teori Skinnerlah yang paling besar pengaruhnya. Program seperti Teaching Machine, pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajran lain yang berpijak pada konsep hubungan stimulus-respon serta mementingkan faktor-faktor penguat.
Pengaplikasian teori ini juga tergantung akan beberapa hal sepert : tujuan pembelajaran, sifat materi yang diberikan, karateristik siswa, media dan fasilitas yang tersedia. Sifat teori ini memandang bahwa pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan sudah terstruktur dengan rapi.
Setiap pembelajaran dikelas tentu memiliki hambatan mengingat kemampuan dan sifat siswa berbeda-beda.