Mohon tunggu...
Fahd Djibran
Fahd Djibran Mohon Tunggu... peneliti, penulis -

Fahd Djibran, penulis kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 22 Agustus 1986. Pada Juni 2010, ia dianugerahi penghargaan Ahmad Wahib Award 2010 oleh Yayasan Wakaf Paramadina dan Hivos Foundation. Kini ia merupakan sivitas di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan mengelola blog pribadi http://www.fahdisme.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Korupsi!

19 Maret 2012   10:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:48 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13321518231318489339

“Nanti kalau saya buka semua, bubar republik ini!” –M. Nazarudin, tersangka kasus korupsi Wisma Atlet, mantan bendahara umum Partai Demokrat.

Tuan, ambillah segala yang kami punya untuk membuatmu kaya raya: Tapi, demi Tuhan, kerakusan tak akan pernah memberimu kebahagiaan. Banggakanlah segala yang kaukira milikmu dan selamanya akan selalu bersamamu: Tapi, demi Tuhan, kesombongan tak akan pernah memberimu kemuliaan! Maka, Tuan, bangunlah tembok-tembok untuk melindungi kekuasaanmu, datangkanlah penjaga-panjaga dengan kelihaian paling gila di dunia, dan berusahalah tidur dengan nyenyak! Sebab malam ini, kami akan mendatangimu membawakan mimpi paling buruk dalam hidupmu— Segera, bangunlah apa saja untuk bertahan; meski kami akan selalu menjadi lebih tinggi untuk melampauinya, lebih kuat untuk menghancurkannya. Bayarlah semua bajingan; dan kami akan menaklukkannya. Perintahkanlah ribuan pasukan bersenjata; di jalan-jalan, mereka akan mendengar langkah kami berderap, bergemuruh untuk membuat lutut mereka jadi lumpuh. Larilah sejauh mungkin; kami akan selalu menemukan tempat persembunyianmu! Maka berdoalah, Tuan, semoga Tuhan masih mau mendengarkan kemunafikanmu… Sejenak, kini tariklah napas. Dan sekalah keringat. Di sini, kami masih menunggu, Tuan: Dalam lapar dan tubuh yang gemetar, melihatmu tertawa untuk sementara, membangun rumah atau memamerkan apa saja yang mewah. Tapi jika saatnya tiba: Kami akan melompat dari dalam mimpimu, membawakan apa saja yang selama ini menjadi ketakutanmu! Ketakutan yang, Demi Tuhan, akan membuatmu menangis sepanjang hidupmu: Sehingga ketika saatnya tiba engkau tak bisa lagi tertawa, kamipun berbahagia untuk selama-lamanya!

Starry nights city lights coming down over me Skyscrapers and stargazers in my head Are we we are, are we we are the waiting unknown This dirty town was burning down in my dreams Lost and found city bound in my dreams And screaming Are we we are, are we we are the waiting And screaming Are we we are, are we we are the waiting Forget me nots and second thoughts live in isolation Heads or tails and fairytales in my mind Are we we are, are we we are the waiting unknown The rage and love, the story of my life The Jesus of suburbia is a lie And screaming Are we we are, are we we are the waiting And screaming Are we we are, are we we are the waiting unknown Are we we are, are we we are the waiting And screaming Are we we are, are we we are the waiting unknown Are we we are, are we we are the waiting unknown

Fahd Djibran | 18/03/2012 - 23.53 Lagu: Are We The Waiting (St. Jimmy) - Green day Sumber dari sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun