Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Linguistik Historis: Mengapa di Masa Lalu Kuda Disebut Kapal?

18 Januari 2023   11:01 Diperbarui: 18 Januari 2023   11:05 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal bangsa Phoenicia (sumber: istockphoto.com)

Dalam bahasa Proto-Celtic kuda disebut 'kapallos', di Yunani kuno 'kaballes', di Turki & Persia 'kaval', di Iran kuno 'kabala', di Italia 'cavallo'. Ini bukti bahwa alat transportasi yang pertama ditemukan dalam peradaban manusia adalah kapal. Setelah kuda dijinakkan dan dapat digunakan sebagai alat transportasi - kemudian turut pula disebut kapal.

Fakta ini tentu bertolak belakang anggapan ilmuwan selama ini bahwa kuda lebih dahulu daripada kapal digunakan sebagai alat transportasi manusia.

Tapi apa pentingnya ini diungkap?

Penting, karena kata 'kapal' adalah kata asli dari Nusantara. Jika Indonesia ingin dilihat kebesaran sejarah maritimnya di masa lalu maka, Linguistik historis seperti inilah yang penting untuk diangkat.

Mengangkat kebesaran dunia maritim Indonesia di masa lalu lewat profil tokoh seperti Laksamana Malahayati dan Enrique dari Maluku, itu hanya mampu sejauh hingga abad ke-16 (masa kolonial).

Lingustik Historis yang tak kalah menarik dan penting untuk digali adalah penggunaan kata Pharaoh sebagai sebutan Raja di masa Mesir kuno. Secara fonetis, jelas, Pharaoh identik dengan kata perahu. Dan hasil eskavasi di situs-situs kuno di Mesir telah banyak menemukan sebuah perahu dikubur bersama dengan Pharaoh ketika meninggal dunia. Seperti perahu Khufu ditemukan dalam piramid firaun khufu.

Sangat mungkin bahwa kata pharaoh yang bermakna raja di masa Mesir kuno, sinonim dengan kata Kapala( Kepala) yang berarti pemimpin di dalam tradisi lokal di Indonesia. Jadi jika orang Mesir memilih menggunakan kata perahu, kita di Indonesia lebih memilih menggunakan kata kapala, yang pada dasarnya, perahu atau pun kapal sama-sama merupakan alat transportasi laut.

Dan jika anda ragu dengan hipotesis ini maka, silakan cek buku Ancient Records of Egypt, James Henry Breasted (pp. 246--295, vol. 1), di sana Breasted ada menyebutkan nama raja tanah Punt yang bernama "Parahu/ perahu". Jadi di masa itu, bukan saja Mesir yang menggunakan sebutan 'Perahu' sebagai gelar raja, tapi juga tanah Punt yang, menurut orang Mesir adalah tanah asal leluhur mereka.

Fenomena Menarik Lainnya...

Yang menarik, setelah orang Eropa menggunakan kata 'kapal' untuk menyebut Kuda, mereka tampaknya membuat kebalikannya, dengan mengadopsi kata Goat (kambing) untuk membuat kata 'Boat' (perahu) dan Sheep (domba) untuk buat kata Ship (kapal).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun