Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedekah: Cara Mudah Mancing Rezeki, Benarkah?

7 Oktober 2021   13:17 Diperbarui: 7 Oktober 2021   14:06 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maksud dari ungkapan "membersihkan" yang saya maksudkan adalah bahwa dengan bersedekah (Ingat: secara benar-benar ikhlas untuk ingin menolong sesama makhluk-Nya) kamu dapat kembali ke koridor atau jalur atau jalan yang diridhai Allah.

Di sisi lain, makna "rezeki" penting pula untuk dimaknai bukan semata-mata tentang harta, tahta, jabatan, keluarga yang baik, kesehatan, dll.

Demikianlah, engkau dapat menganalogikan sedekah sebagai "Titik mutar atau Titik balikmu" untuk kembali ke jalan yang diridhai Allah, dimana engkau bisa mendapat limpahan Rezeki yang baik (bersih) sehingga merasakan kebaikan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Inilah maksud kalimat "Sedekah adalah cara membersihkan rezeki".

Memohon Rezeki Umur Panjang, Tepatkah?

Ada pula sebagian orang yang berharap agar diberi rezeki berupa umur panjang. Bahkan, ada ustad yang menyarankan agar umat berdoa "Ya Allah berikanlah umur panjang kepada ulama-ulama kami" -- bunyi doa ini, jelas menyalahi ketentuan yang telah Allah sampaikan dalam surat Al-A'raf dan surat Fatir.

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun, dan tidak dapat (pula) memajukan-nya." -- (Quran Surat Al-A'raf Ayat 34).

(...) Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah." (Quran Surat Fatir ayat 11)

Yang benar adalah jika pemahaman konsep "umur panjang" itu diterapkan pada "spare-part" yang ada pada diri kita, seperti mata, paru-paru, otak (ingatan), telinga, dsb.

Jadi yang benar itu adalah memohon agar Allah memanjangkan umur untuk hal-hal yang kita butuhkan dalam kehidupan, seperti kesehatan mata, jantung, otak, dan bahkan berdoa agar Allah memanjangkan umur (waktu) hubungan baik kita dengan seseorang pun juga termasuk.

Jadi jika masih ada ustad yang pede ngajarin tentang umur panjang, sebaiknya jangan didengerin ucapannya untuk yang satu ini. Tapi jangan juga langsung tidak mau lagi mendengar ceramahnya. Karena mungkin untuk pemahaman tentang umur manusia dia keliru, tetapi pada pemahaman tema yang lain dia benar.

Penting pula untuk dipahami bahwa limpahan rezeki yang engkau dapatkan dari-Nya tidak selalu sama dengan apa yang tadinya engkau sedekahkan. Jangan beranggapan bahwa setelah engkau sedekahkan hartamu lalu engkau akan mendapat limpahan rezeki berupa harta yang banyak dari-Nya. Jangan berpikir seperti itu.

Bisa jadi setelah engkau sedekahkan sebagian hartamu, engkau akan mendapatkan limpahan rezekiNya di aspek yang lain, seperti kesehatan, kelancaran hubungan rumah tangga, koneksi yang baik di dunia kerja, dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun