Waduk penampungan air, pemandian ritual, kuburan, ruang makan atau ruang pertemuan, dan banyak lagi hal lainnya, juga telah ditemukan.
Banyak ahli percaya bahwa situs tersebut adalah rumah bagi komunitas orang Eseni, oleh karena itu, dalam literatur modern, sebutan komunitas Eseni dan komunitas Qumran sering mengalami "tumpang tindih". Ada yang menyebut komunitas Qumran adalah sama dengan komunitas Eseni, ada pula yang menganggap komunitas Qumran sebagai bagian dari orang Saduki.
Lawrence Schiffman, seorang profesor studo Yahudi dari New York University misalnya, mengatakan bahwa aturan komunitas Qumran menitik berat pada imamat dan warisan Zadok, dan ini menunjukkan jika komunitas tersebut berorientasi Saduki.
Demikianlah, kesimpulan terbaru dari beberapa sarjana bahwa tradisi hukum Yahudi yang diterapkan sekte yang bermukim di Qumran berasal dari orang Saduki, telah menyebabkan beberapa modifikasi dalam teori Eseni. Beberapa sarjana sekarang percaya bahwa kelompok yang disebut Eseni berkembang dari cabang orang Saduki yang memisahkan diri dari saudara-saudara mereka setelah pemberontakan Makabe (168--164 SM). (sumber di sini)
BERSAMBUNG (Pada pembahasan tema Hubungan Essenisme dengan Kristiani).