Susunan aksara pada barisan awal pada aksara Lontara adalah: KA -- GA -- NGA -- NGKA. yang bermakna sebagai berikut:
KAÂ dalam aksara Cina artinya "kartu", dimaknai sebagai metafora "takdir".
GAÂ dalam aksara Cina artinya "karma", dimaknai sebagai metafora "tindakan atau perjuangan"
NGAÂ dan NGKAÂ jika dicermati dalam bentuk bahasa Bugis, dapat dipahami sebagai bentuk "na-ngka" artinya: "sehingga ada" (na=sehingga; ngka=ada).
Jadi, jika disusun dalam kalimat yang mudah dipahami, pesan yang tersembunyi dalam susunan KA -- GA -- NGA -- NGKA, adalah: "TAKDIR" DAN PERJUANGAN YANG KITA LAKUKAN DI DALAMNYA, YANG MEMBUKTIKAN BAHWA KITA ADA.
Demikianlah, dari sejak awal kehidupan manusia hingga akhir zaman nanti, Manusia senantiasa dituntut untuk berjuang semaksimal mungkin dalam menjalani hidupnya.
Dari waktu ke waktu, inti pesan langit yang disampaikan para utusan (mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad) selalu sama. Ajaran di masa kuno menyebutnya "KARMA", sementara ajaran yang disampaikan Muhammad menyebutnya "JIHAD".Â
Sayangnya, belakangan ini definisi 'jihad' cenderung dipandang berkonotasi negatif. Untuk meluruskan hal ini, saya menganjurkan untuk mencermati definisi 'jihad' dalam www.britannica.com berikut ini.
Jihad, (bahasa Arab: "perjuangan" atau "usaha") juga dieja jehad, Â dalam Islam (bermakna), suatu perjuangan atau usaha yang bermanfaat atau berfaedah. Arti yang tepat dari istilah jihad bergantung pada konteks; ini sering kali secara keliru diterjemahkan di Barat sebagai "perang suci". Jihad, khususnya dalam ranah agama dan etika, terutama mengacu pada perjuangan manusia untuk mendukung apa yang benar dan mencegah yang salah. Â Â