Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fakta Jejak Kuno di Balik Nama "Sunda"

27 September 2020   07:32 Diperbarui: 3 Oktober 2020   19:03 2449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar: antiquemaps-fair.com)

Pada hari ini, nama Sunda, selain dikenal sebagai salah satu nama suku di Indonesia yang mendiami wilayah bagian barat pulau Jawa, juga digunakan sebagai istilah dalam geologi untuk menyebut landas kontinen perpanjangan lempeng benua Eurasia di Asia Tenggara, yang Massa daratan utamanya meliputi Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Dalam buku The Geography, ditulis sekitar tahun 150 M, Claudius Ptolemy ada menyebut kata "sundae" (tertulis: sindae) yang terdiri dari tiga pulau, dan ditambahkannya komentar bahwa beberapa orang mengatakan ada lima pulau. Catatan Ptolemy inilah yang dianggap sebagai catatan terawal tentang nama Sunda.

Mengenai kata "sunda" yang tertulis "Sindae" dalam buku Ptolemy, seperti sejarawan-sejarawan lainnya, Arnold Hermann Ludwig Heeren (1760-1842), seorang sejarawan Jerman, dalam bukunya "Historical Researches into the Polics, Intercourse, and Trade of the Principal Nations of Antiquity" memberi komentar yang tampaknya juga memaklumi adanya sedikit perbedaan tersebut.

"the very name of sunda, however, may be found in Ptolemy; for he notice three island in this situation called sinde. Three others are likewise mentioned under the name of sabadib, in which we again meet with the Hindu termination dib, or more correctly dwipa, ..." kata Heeren.

Dalam kitab I La Galigo yang berisi cerita mitologi Bugis kuno, juga ada disebutkan nama wilayah "Sunra ri lau" (artinya: Sunda di timur), dan "Sunra ri aja" (artinya: Sunda di barat). Ini mungkin menjadikan kitab I La Galigo sebagai salah satu manuskrip kuno dari Nusantara, yang secara jelas ada menyebutkan toponim "Sunda".

Etimologi nama Sunda

Menurut Rouffaer (1905: 16) kata Sunda berasal dari akar kata "sund" atau kata "suddha" yang dalam bahasa Sanskerta berarti: Bersinar, terang, putih (Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289).

Dalam bahasa jawa kuno (kawi) dan bahasa Bali, disebutkan juga terdapat kata "sunda", dengan pengertian: bersih, suci, murni, tak tercela/ bernoda, air, tumpukan, pangkat, waspada (Anandakusuma, 1986: 185-186; Mardiwarsito, 1990: 569-570; Winter, 1928: 219). (sumber di sini)

Sebagai bahan pertimbangan, dalam kesempatan ini saya ingin mengajukan suatu usulan bahwa, ada kemungkinan makna sesungguhnya dari kata "Sunda" adalah: Selatan. 

Berikut ini penjelasannya...

Salah satu penyebab utama perkembangan bahasa di dunia ini, adalah karena adanya interaksi antar bangsa, yang mana sesungguhnya telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun