Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fakta Jejak Kuno di Balik Nama "Sunda"

27 September 2020   07:32 Diperbarui: 3 Oktober 2020   19:03 2449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar: antiquemaps-fair.com)

Bukan asal-asalan, jika saya katakan bahwa nama "Yaman" sesungguhnya berasal dari nama dewa Yama. Hal ini dikuatkan oleh etimologi "Yaman" dari "ymnt," yang berarti "Selatan" .

etimologi Yaman (dokpri)
etimologi Yaman (dokpri)

Keberadaan huruf n di akhir kata "yaman" dapat diduga membentuk makna "orang-orang" atau "bangsa". Ini persis sama dengan yang kita jumpai pada kata "Indian" (bangsa India), ataupun "Indonesian" (bangsa Indonesia). Jadi, "Yaman" selain bermakna "selatan," juga bermakna: orang-orang Yama atau Bangsa Yama - yang berasal dari selatan.

Ini memberi gambaran kepada kita bahwa telah terjadi migrasi di masa kuno, dari Nusantara (khususnya dari Jawa) ke semanjung Arab Bagian selatan. Untuk diketahui, Yaman, tempat kerajaan Saba pernah berdiri, oleh para sejarawan dianggap sebagai titik paling awal dimulainya peradaban di Semanjung Arab.

Ini sejalan pula dengan  fenomena bahasa yang telah saya ulas dalam artikel "Nuansa Jawa pada Kata Ungu dalam Bahasa Phoenicia dan Bahasa Kuno Lainnya" mengenai adanya "nuansa jawa" untuk sebutan warna ungu dalam bahasa-bahasa kuno di timur tengah, yakni 'banawasha' dan 'Argwonoyo' dalam bahasa Aram dan (aramaic) dan bahasa Suryani (Syriac).

Naya atau noyo pada 'Argwonoyo' bisa dikatakan sama dengan nama lain dari Semar, yaitu Badranaya juga Nayantaka. Fakta bahwa "Argwonoyo" berarti "ungu", sejalan dengan identifikasi kesamaan Semar dengan dewa Melqart yang dikenal sebagai penemu warna ungu.

Fenomena bahasa ini nampaknya terkait pula dengan penjelasan William Edward Maxwell dalam "A Manual of the Malay Language: With an Introductory Sketch of the Sanskrit Element in Malay" bahwa di masa kuno ada koloni Melayu dan Jawa yang cukup besar di Mekah, di mana semua orang Mekah dikenal tanpa pandang bulu sebagai Jawi.

Kerajaan Saba yang pernah berdiri di wilayah Yaman sangat mungkin merupakan koloni yang dibangun orang-orang negeri Saba dari Nusantara. Saba di Yaman diperkirakan muncul setidaknya abad ke-11 SM. 

Ada empat kerajaan besar atau konfederasi suku di Arab Selatan, yaitu: Saba, Hadramout, Qataban, dan Ma'in. Namun, Saba dianggap merupakan federasi yang paling terkemuka. 

Para penguasa Saba mengadopsi gelar Mukarrib yang umumnya dianggap berarti pemersatu, atau imam-raja, atau kepala konfederasi kerajaan Arab Selatan, atau "raja para raja". 

Demikianlah, mata rantai mulai dari; Sunda yang berarti "selatan", Yaman yang berarti "selatan", Yaman yang berasal dari nama Yama sang penguasa arah selatan, lalu, identifikasi kesamaan Yama dengan Semar sang penguasa pulau jawa dan sekitarnya atau "kepulauan Sunda" (sebagaimana yang disebutkan Ptolemy), secara keseluruhan menunjukkan keterkaitan yang erat satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun