Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Golden Ratio pada Kesegarisan Candi Borobudur, Pawon, dan Mendut

4 September 2020   08:46 Diperbarui: 4 September 2020   19:56 2424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar: gunawan kartapranata on id.wikipedia.org)

Di Candi Gunung Sari saya meletakkan titik pengukuran masih di atas bukit tersebut, tapi melencang beberapa puluh meter dari bangunan candi.

Hasilnya, Candi Borobudur ke Candi Pawon berjarak 1800 m, Candi Pawon ke Candi Mendut berjarak 1200 m, sementara Candi Mendut ke Candi Gunung Sari berjarak 6000 m.

Total jarak dari Candi Borobudur ke Candi Gunung Sari adalah 9000 m, menciptakan notasi 600 m yang berjumlah 15 spasi (600x15=9000).

Angka-angka yang bermain dalam pengukuran alternatif kedua ini adalah angka-angka kosmis yang telah ribuan tahun digunakan dalam peradaban manusia. 

Sepersepuluh dari 1800 adalah 180 merupakan jumlah sudut setengah lingkaran. Kadang digunakan untuk merepresentasi simbol diagram dunia atas dan dunia bawah, ataupun siang dan malam.

Seperseratus dari 9000 adalah 90 merupakan jumlah 1/4 sudut dalam satu lingkaran. Kadang digunakan untuk merepresentasi simbol diagram waktu setengah hari, apakah itu ketika matahari dalam perjalanan menanjak ke titik senit atau ketika matahari tergelincir menuju saat terbenam.

Seperseratus dari 1200 adalah 12 merupakan jumlah jam dalam sehari, sementara sepersepuluh dari 600 adalah 60 yang merupakan jumlah menit dalam 1 satu jam, dan jumlah detik dalam 1 menit.

Demikianlah, kemungkinan yang bisa saya sampaikan terkait fenomena kesegarisan letak posisi Candi Borobudur, Pawon, Mendut, dan Candi Gunung Sari. 

Sekali lagi, pengukuran menggunakan software Google Earth tidak dapat terlalu diandalkan keakurasiannya, namun tentunya, setidaknya dapat memberi kita gambaran awal mengenai kondisi lapangan.

Saya pribadi sangat yakin bahwa masih sangat banyak hal misterius yang belum terungkap di wilayah dataran Kedu yang terletak tepat di tengah-tengah pulau Jawa ini. 

Terutama jika meninjau sebutan 'kedu' yang mungkin saja terkait dengan kata 'ketu' dalam bahasa Sanskerta yang berarti: setiap yang tidak biasa atau mencolok fenomena/ menandai/ tanda/ sasaran/ bekas/ bendera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun