Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa di Masa Lampau Kuda Disebut Juga 'Kaval'?

7 Juni 2020   19:34 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:34 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung kepala Kuda ditempatkan di haluan kapal (sumber: www.123rf.com)  

Maka dapat diduga jika  fonetis m pada kata kamel atau camel, dapat berpotensi bertukar dengan p. Jadi, 'kamel atau camel' dapat menjadi 'kapel atau capel'.

Kelompok fonetis artikulatoris (dokpri)
Kelompok fonetis artikulatoris (dokpri)

demikianlah, dari uraian di atas dapat kita lihat jika dalam beberapa bahasa di dunia (terutama pada rumpun bahasa Indo-Eropa), bukan saja sebutan kuda yang identik dengan bunyi kata 'kapal', tapi juga sebutan untuk unta.

Hal lain yang penting dan sepertinya menjadi kunci_, adalah bahwa bunyi kata 'kapal' identik pula dengan bentuk kata 'kepala' (dalam bahasa Indonesia), yang bahkan dalam beberapa bahasa tradisional di Indonesia, kata 'kepala' seringkali kita dapatkan disebut 'kapala' (ini misalnya dapat kita temukan dalam bahasa Tae' di Sulawesi selatan).

Dengan berdasar pada  kesemua variabel di atas, maka, kuat dugaan saya jika fenomena sebutan 'kuda' ataupun 'unta' yang mirip bunyi kata 'kapal' dalam beberapa bahasa di dunia, ada kemungkinan terkait atau berdasar pada aspek pemikiran filosofis orang-orang di masa kuno tentang 'kepala' sebagai sarana yang mengakomodasi segala kebutuhan manusia dalam "perjalanan" hidupnya. 

Pemikiran filosofis tersebut dapat kita pahami dengan menyadari bahwa segala niat, keinginan, harapan, arah, dan tujuan hidup kita, pada dasarnya tercetus, dan terkontrol pelaksanaanya dalam kepala kita.

jadi, sebutan 'kapal' atau 'kapala' bisa jadi lebih bermakna sebagai "sarana akomodasi/ transportasi dalam perjalanan" di alam pemikiran orang-orang di masa kuno. Sehingga ketika di tahap awal mereka menemukan alat transportasi laut (perahu) mereka menyebutnya 'kapal', lalu ketika kuda atau unta ditemukan dapat difungsikan sebagai alat transportasi darat, mereka pun juga menyebutnya dengan kata yang identik bentuknya dengan kata 'kapal'.

Yang menarik karena beberapa desain tradisional kapal-kapal orang Eropa pada masa lampau memang menempatkan patung kuda di bagian haluan kapal. Jadi, ada kemungkinan mereka bisa jadi mengetahui konsep ini pada awalnya.

Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari, 7 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun