Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa di Masa Lampau Kuda Disebut Juga 'Kaval'?

7 Juni 2020   19:34 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:34 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung kepala Kuda ditempatkan di haluan kapal (sumber: www.123rf.com)  

Pada tulisan sebelumnya (Kata "Kapal, Pulau, dan Kuil" Bukti Beberapa Bahasa Dunia Memiliki Asal-usul DNA yang Sama) saya telah menunjukkan jika sebutan 'cella', 'naos', 'shrine', yang dalam bahasa Indo-Eropa pada dasarnya merujuk pada makna "kuil", ternyata, di sisi lain juga menyandang makna "pulau" dan "kapal".

Lalu dalam tulisan lainnya (Kaitan Tradisi Pasombala, Tanah Shambala, Sompa, dan Tabut Perjanjian) saya juga telah menunjukkan jika tabut perjanjian atau "Ark of the Covenant" juga menggunakan kata 'Ark' yang berarti: kapal. Hal ini bahkan menjadi bahan pertanyaan tersendiri bagi orang Barat. Misalnya dalam artikel ini: Why Is It Called An Ark? (www.oneforisrael.org) disebutkan: "When we talk about "The Ark" in the Bible, we could either be talking about the Ark of the Covenant, or Noah's Ark." (ketika kita bicara tentang "The Ark" (bahtera) di dalam Alkitab, kita akan berbicara tentang "The Ark of the Covenant, atau "Noah's Ark")

Jika mencermati fenomena yang dimunculkan orang-orang di masa lampau pada kedua topik yang saya sebutkan di atas, maka tanggapan dan sekaligus pertanyaan yang mestinya timbul adalah: mengapa konsep pemikiran mereka sedemikian menyatu dengan dunia kebaharian?

dalam tulisan sebelumnya (Kata "Kapal, Pulau, dan Kuil" Bukti Beberapa Bahasa Dunia Memiliki Asal-usul DNA yang Sama) saya telah memberi argumentasi bahwa kemungkinan hal tersebut diakibatkan oleh karena konsep-konsep tersebut memang dilahirkan oleh bangsa Phonecia, sebuah bangsa berjiwa bahari di masa kuno yang dalam sejarah tercatat memiliki wilayah kekuasaan yang luas dan terbukti memberi sumbangsih ilmu pengetahuan dan ajaran kehidupan keagamaan yang signifikan dalam perkembangan sejarah peradaban manusia.

Tapi, tentu saja argumentasi tersebut tidaklah cukup jika kita ingin menjadikan bahasa sebagai artefak sejarah. Yang jika merujuk pada kalimat terkenal Wilhelm von Humboldt "...Suara-suara tidak menjadi kata-kata sampai sebuah makna dimasukkan ke dalamnya, dan makna ini mewujudkan pemikiran suatu komunitas..." maka, hal tersebut jelas dimungkinkan. 

Karena itu, untuk memperkaya bahan analisa kita dalam mencermati konsep pemikiran orang-orang di masa lampau yang begitu melekat pada dunia maritim, dalam kesempatan ini saya akan memberi satu bahan analisa (tinjauan bahasa) menarik lainnya yang juga menunjukkan adanya aspek kebaharian.

Sesuai judul, dalam kesempatan ini saya ingin mengulas keunikan penyebutan kuda di masa lampau yang secara fonetis jelas menunjukkan keidentikan bunyi kata 'kapal'. Hal tersebut bisa kita temukan tersaji pada sebutan kata 'kuda' dalam beberapa bahasa di dunia. berikut ini diantaranya...

Dalam bahasa Proto-Celtic kuda disebut 'kapallos'. Di Yunani kuno disebut 'kaballes'. Di Turki disebut 'kaval' (merupakan kata dasar untuk 'kavaleri' yang bermakna 'pasukan berkuda' pada hari ini). Di persia juga disebut 'kaval'. Di Iran kuno disebut 'kabala'. di Italia disebut 'cavallo, dan masih banyak lagi.

Sebelum menjawab fenomena sebutan kata 'kuda' dalam beberapa bahasa di dunia yang menunjukkan keidentikan dengan bunyi kata 'kapal', ada baiknya kita terlebih dahulu mencermati sebutan kata 'unta' yang dalam beberapa bahasa dalam Indo-Eropa disebut: Camel, Kamel, Cammello.

Dengan menggunakan tinjauan fonetis artikulatoris yang dalam banyak kasus menunjukkan fakta bahwa, perubahan fonetis umumnya hanya terjadi diantara fonetis yang sekelompok, misalnya m, b, p,w adalah tergolong kelompok fotenis artikulatoris labial (contoh perubahan fonetis diantara meraka adalah pada kata banua, wanua, panua. Atau, nama Nebrod yang disebut dalam kitab Yobel (yahudi kuno), dalam bahasa Yunaninya disebut Nimrod.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun