Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gua Kuno di Latimojong dan Kaitannya dengan Tanah Suci "Shambala"

22 Mei 2020   10:48 Diperbarui: 23 Mei 2020   02:07 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: extremesportsx.com)  

Dalam tulisan sebelumnya (Petunjuk Menemukan Tanah Suci "Shambala") telah saya ulas beberapa hal yang mengindikasikan bahwa ada kemungkinan pegunungan Latimojong memiliki keterkaitan kuat dengan "tanah suci  Shambala", tanah mitos yang telah dicari selama ribuan tahun.

Semua literatur yang membahas tentang tanah suci Shambala selalu menyebut letaknya berada di dalam tanah. Dan oleh karena ini, Shambala terkadang dikait-kaitkan pula dengan Agartha atau Agarthi, Sebuah kerajaan legendaris yang dikatakan terletak di inti bumi. Ini terkait dengan kepercayaan yang cukup berkembang dan populer di kalangan esoterisme bahwa bumi berlubang di bagian dalam inti.

Konsep Agartha dipopulerkan pertama kali oleh Okultis Prancis abad kesembilan belas Alexandre Saint-Yves d'Alveydre. 

Menurutnya, dunia rahasia "Agartha" dan semua kebijaksanaan dan kekayaannya yang ada padanya, akan dapat diakses oleh seluruh umat manusia, ketika agama Kristen memenuhi perintah yang pernah dirancang oleh Musa dan Tuhan, yang berarti "Ketika Anarki yang ada di dunia kita digantikan oleh Sinarki ."

Saint-Yves memberikan deskripsi yang hidup tentang "Agartha" dalam tulisannya, seolah-olah itu adalah tempat yang benar-benar ada, terletak di Himalaya di Tibet. 

Ia menulis tentang "lokasi rahasia" ini dalam bukunya "Mission de l'Inde en Europe" yang diterbitkan pada tahun 1886, setelah pada tahun 1885, ia konon dikunjungi oleh sekelompok Inisiat dari Timur, salah satunya bernama pangeran Hardjij Scharipf. 

Lalu, karena khawatir bahwa dia telah mengungkapkan terlalu banyak dan tampaknya di bawah pengaruh kontak orientalnya, dia menghancurkan semua kecuali dua salinan buku. Salah satunya dimiliki oleh Gerard Encausse alias Papus, yang kemudian mengedit dan menerbitkannya pada tahun 1910. 

Nubuat Shambala

Kalacakra adalah teks di mana narasi Shambhala pertama kali dibahas secara luas. Kalacakra merujuk pada pengajaran dan praktik esoterik yang rumit dan maju dalam Buddhisme Tibet. 

Narasi Shambhala ditemukan dalam tantra Kalacakra, yang diperkenalkan ke Tibet pada sekitar abad ke-11. Ini mungkin se-zaman dengan waktu kedatangan Atisa Dipankara Srijnana di Tibet. 

Ia adalah seorang tokoh utama dalam penyebaran Buddhisme Mahayana dan Vajrayana abad ke-11 di Asia, yang dianggap sosok yang paling menginspirasi pemikiran Buddha di Tibet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun