Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Umur Panjang Hawa dan Konsekuensinya

12 Mei 2020   10:29 Diperbarui: 12 Mei 2020   21:52 2608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pinterest.co.uk/annajnsson

Utu mematuhi dan, di Kur, Inanna mencicipi buah dan menjadi berpengetahuan. Nyanyian rohani ini oleh para ahli sejarah dianggap sangat jelas menggunakan motif yang sama dengan yang ditemukan dalam mitos Enki dan Ninhursag dan dalam kisah Alkitab tentang Adam dan Hawa.

Kepopulerannya sebagai ibu bumi

Hampir semua sebutan tanah yang ada dalam bahasa-bahasa di dunia, bisa dikatakan adalah wujud morfologi dari nama-nama yang terkait dengan dirinya.

Dari nama Tara misalnya (ini adalah salah satu nama dewi parvati, istri dewa Siwa), dengan melalui tinjauan morfologi fonetis kelompok artikulatoris dental, yaitu: n, d, t, r, l, dapat diduga jika dari nama ini kemudian muncul kata 'tana' atau 'tanah' (dalam bahasa Indonesia), 'land', 'landa', dan 'terra' dalam bahasa Indo-Eropa.

Bahkan kata banua pun berasal dari nama 'nuwa' (namanya dalam mitologi  Cina). Pembahasan mengenai hal ini bisa lebih lanjut dibaca di tulisan ini: Tahukah Kamu dari Mana Asal Kata "Tanah"?

Riwayat yang mengisyaratkan kemunculannya di zaman Nabi Isa dan Nabi Muhammad

Hellmutt Ritter, seorang orientalis Jerman terkemuka, Dalam bukunya "The Ocean of the Soul: Men, the World and God in the Stories of Farid Al-Din Attar", halaman 48, mengisahkan pertemuan Nabi Isa dengan "dunia" sebagai berikut: 

Nabi Isa, yang diriwayatkan dalam beberapa kesempatan ingin bertemu "dunia", suatu hari bertemu dengan seorang wanita tua jelek yang ompong, memiliki punggung bengkok, rambut putih, mata birudan wajah hitam, dan mengeluarkan bau busuk , tetapi mengenakan jubah yang berkilauan dengan ratusan warna. 

Wajahnya terselubung. ketika Nabi Isa bertanya siapa dia, dia menjawab bahwa dia adalah "dunia" yang dia inginkan untuk bertemu. Wanita tua itu menjelaskan bahwa ia menggunakan kerudung untuk menutupi wajahnya oleh karena tidak ada orang yang melihat wajahnya akan ingin mendekat padanya. 

Pakaian warna-warni dan tangan yang dicat berfungsi sebagai cara merayu orang. Sisi lain berwarna merah dengan darah manusia yang ia bunuh. Nabi Isa lalu bertanya apakah dia tidak merasa kasihan pada korbannya. Dia bilang dia tidak tahu apa itu belas kasihan, dia hanya tahu tentang menumpahkan darah. 

Dalam hadist yang meriwayatkan Nabi Isa, oleh Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad, diungkap beberapa hal berikut ini:

Dikabarkan bahwa Nabi Isa melihat wujud dunia dan bahwa ia melihatnya dalam sosok seorang wanita tua ompong yang dipenuhi oleh segala jenis perhiasan. 

Dalam kesempatan itu Nabi Isa bertanya: "Berapa banyak laki-laki yang telah menikahimu?" 

"Aku tidak bisa menghitungnya," jawab dunia. 

"Apakah mereka telah mati mendahuluimu, atau apakah mereka menceraikanmu?" tanya Isa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun