Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Umur Panjang Hawa dan Konsekuensinya

12 Mei 2020   10:29 Diperbarui: 12 Mei 2020   21:52 2608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pinterest.co.uk/annajnsson

Ikrar yang ia cetuskan saat memohon umur panjang yaitu senantiasa mengantarkan cahaya untuk menghilangkan kegelapan yang menindas umat manusia, mulai ia abaikan. Bahkan dalam banyak kasus ia malah menjadi pemicu terjadinya perselisihan dan peperangan antar negara.

Bertindak sebagai "invisible hand" yang mengontrol para raja adalah hal yang mudah ia lakukan. Bahkan, di setiap masa yang ia lalui, ia banyak menjadikan raja-raja besar sebagai suaminya. Yang menolak akan mendapat hukuman, dan biasanya terbunuh.

Hal ini misalnya diriwayatkan dalam komposisi sastra Sumeria, Enmerkar and the lord of Aratta, yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 2700 SM, menceritakan bagaimana Enmerkar (raja Uruk), yang ingin membangun sebuah kuil untuk Dewi Inanna (sebutan sang pemohon umur panjang dalam budaya bangsa itu), menggunakan berbagai strategi untuk mendapatkan lapis lazuli, perak, dan emas dari Negara Aratta, yang kebetulan juga memuja Dewi Inanna. 

Untuk mencapai tujuannya enmerkar berusaha menggertak raja Aratta dengan mengklaim bahwa sang dewi lebih menyukai Uruk. (Jane McIntosh. Ancient Mesopotamia: New Perspectives. 2005 : hlm. 133) 

Meskipun ia terkesan 'super power', tetap saja ada pihak-pihak yang ia tidak ingin terlibat masalah dengannya. Yaitu, kelompok orang suci, serta para nabi dan rasul. Yang menarik adalah karena kedua belah pihak ini memang sepertinya tidak ingin berkonfrontasi secara langsung. 

Hal ini tersirat ketika riwayat sang pemohon umur panjang dituliskan dalam naskah suci, tetap saja profil dirinya dijelaskan secara metafora.

Dalam naskah Rig Veda misalnya,  pada hymne 7.77 disebutkan: "dia juga mengajukan petisi untuk diberikan umur panjang, karena dia (ingin) konsisten mengingatkan orang-orang akan waktu (hidup) yang terbatas di bumi (dunia)".

pada hymne 1.48, disebutkan: "Dia yang memelihara/ merawat/ menjaga semua hal, layaknya seorang janda yang baik".

ia juga dikatakan "memancarkan cahaya yang diikuti oleh matahari (surya), yang mendesaknya untuk maju (3,61). Dia dipuji karena mengarahkan, atau diminta untuk mengusir kegelapan yang menindas (7.78; 6.64; 10.172).

Bahkan dalam nyanyian nyanyian seratus nama dari Mundamala-tantra, dia disebut "Dia yang Menyukai Darah", "Dia yang Diolesi Darah" dan "Dia yang Menikmati Pengorbanan Darah". 

Hal yang mungkin kemudian telah mendasari cerita mitos di zaman-zaman selanjutnya bahwa kehidupan abadi erat kaitannya dengan ritual minum darah, mandi darah, dan lain sebagainya.

Kutipan Rig Veda hymne 7.77 tentang
Kutipan Rig Veda hymne 7.77 tentang "sang pemohon umur panjang" dalam buku David Kinsley (1988) "Hindu Goddesses..." Hlm. 7--8. (Dokpri) 

Dalam nyanyian Sumeria, "Inanna dan Utu", berisi mitos etiologis yang menggambarkan bagaimana Inanna menjadi dewi seks. 

Di awal nyanyian itu, Inanna tidak tahu apa-apa tentang seks, jadi dia memohon saudara laki-lakinya Utu untuk membawanya ke Kur (Dunia Bawah Sumeria), agar dia dapat mencicipi buah dari pohon yang tumbuh di sana, yang akan mengungkapkan kepadanya semua rahasia seks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun