Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang Buku Saya: "Nusantara Titik Awal Peradaban Manusia"

16 April 2020   22:56 Diperbarui: 22 April 2020   14:34 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada bagian-bagian akhir, saya membahas Jejak Pedagang Nusantara di Asia Tengah pada Masa Kuno, dan juga di wilayah-wilayah lainnya.

Keunggulan buku ini

Buku ini memiliki keberlimpahan hipotesis-hipotesis yang belum pernah diungkap sebelumnya -- hasil dari menyisir saya pada relung-relung sejarah yang terlewatkan dari pengamatan para ahli selama ini. 

Usulan hipotesa tersebut, secara teknis, disusun setelah mencermati secara mendalam fakta-fakta yang tersebar dalam berbagai literatur, sehingga bisa dikatakan hipotesis-hipotesis tersebut merupakan hasil tindak lanjut telaah berbagai informasi yang telah manusia dapatkan dan ketahui tentang masa lalu - melalui penelitian-penelitian selama ribuan tahun, lintas bidang disiplin ilmu, dan melibatkan ribuan orang-orang yang sangat ahli dibidangnya.

Dalam perjalanannya, beberapa data ataupun teori yang telah disampaikan para peneliti sebelumnya ada yang mendapat penguatan ada pula yang saya beri tanggapan yang bersifat koreksi dengan mengajukan fakta-fakta terbaru dari temuan saya yang sekiranya layak untuk dipertimbangkan. Saya berusaha mendapatkan informasi dari sumber-sumber terawal untuk menghindari distorsi, penyimpangan makna atau ketidaklengkapan informasi.

Dengan kesemua temuan-temuan tersebut, saya pikir sudah saatnya dilahirkan beberapa poin-poin rangkuman untuk mengkondisikan suatu arah telaah sejarah yang lebih ramping dan lebih fokus di masa-masa mendatang.

Saya percaya bahwa semakin kita memperjelas bentuk sejarah manusia yang sesungguhnya, maka semakin terang pulalah jalan manusia dalam upaya memahami hakekat dirinya. Saya percaya bahwa belajar sejarah pada prinsipnya membuka ruang memahami hakekat - yaitu hal-hal yang esensi. 

Ada benarnya jika dikatakan belajar sejarah merupakan sebuah tindakan religius, karena bukankah dalam setiap kitab suci terdapat kisah-kisah tentang orang-orang di masa lalu, yang darinya, manusia dianjurkan mengambil pelajaran agar dapat menjalani hidup dengan lebih baik?

Proses Riset dan Penyusunan Buku

Sejujurnya, kesemua upaya penyusunan buku ini dapat dimungkinkan dengan adanya sarana internet, di mana ribuan bahkan jutaan data informasi, dari manuskript kuno hingga buku-buku terbitan terbaru tersedia dan dapat diakses (berbayar maupun yang digratiskan). 

Dalam hal ini, mesin pencari Google, situs seperti archive.org, toko buku online, dan perpustakaan online Universitas dari berbagai penjuru dunia yang membuka beberapa koleksi dokumen dan buku-bukunya untuk dapat diakses terasa sangat membantu. 

Demikian pula portal researchgate.net dan sejenisnya yang sangat banyak berisi tulisan-tulisan yang bersifat ikhtisar tentang subjek tertentu, juga sangat membantu dalam upaya saya mencermati perkembangan penelitian tentang subjek tertentu.

Kesemua kemudahan fasilitas literasi abad 21 tersebut, kemudian disempurnakan hadirnya Fasilitas penerjemahan google yang mendukung lebih dari 100 bahasa yang semakin hari semakin mendekati tingkat penerjemahan bahasa dengan tata bahasa yang tepat -- berkat teknologi Google Neural Machine Translation (GNMT) yang Pada bulan November 2016 resmi mereka launching. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun