Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Tahukah Kamu dari Mana Asal Kata "Angin"?

15 Februari 2020   18:05 Diperbarui: 17 Februari 2020   13:11 2014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin adalah salah satu dari empat unsur mikro kosmos yang dipercaya banyak kalangan menyusun kesemestaan manusia. Tiga unsur lainnya adalah: air, tanah, dan api.

Mikrokosmos sendiri secara harfiah berarti 'dunia kecil'. Terminologi ini secara khusus digunakan untuk membahasakan kesemestaan manusia yang tersusun dari empat unsur, dan dianggap merupakan miniatur atau contoh dalam ukuran kecil dari alam semesta.

Biasanya, penyebutan unsur 'angin' terkadang tertukar dengan kata 'udara'. Dan untuk mengetahui kata manakah diantara keduanya yang tepat digunakan sebagai salah satu nama unsur mikrokosmos, menelusuri etimologi kata 'angin' dan 'udara' adalah satu-satunya jalan.

Asal usul kata angin dan udara

Kata 'angin' di dalam bahasa Indonesia dapat kita temukan kesamaannya dalam kata angin dalam bahasa Cebuano dan bahasa Filipina, yaitu: 'hangin'.

Sementara itu, kata 'angin' dalam bahasa negara-negara lain menunjukkan perbedaan fonetis yang signifikan, karena itu, bisa dikatakan tidak memiliki keterkaitan sama sekali.

Berikut ini rincian kata 'angin' dalam beberapa bahasa di dunia...

Penyebutan kata 'angin' dalam beberapa bahasa di Eropa: Basque = haize; Bosnian = vjetar; Catalan = vent; Denmark = vind; Belanda = wind; Estonian = tuul; Finlandia = tuuli; Perancis = vent; Irlandia = gaoithe; Itali = vento; Slovenian = veter; Latin = ventus; dan masih banyak lagi.

Penyebutan kata 'angin' dalam beberapa bahasa di Asia: Armenian = k'ami; Bengali = bayu; China = feng; Georgian = kari; Gujarati = Pavana; India = hava; Mongolian = salkhi; Myanmar = laytite; Sinhala = sulam; Tamil = karru; Uzbek = shamol; Malagasy = rivotra; Melayu = angin; Cebuano = hangin; Filipin = hangin; Maori = hau; dan masih banyak lagi.

Dari rincian di atas, dapat kita lihat jika kata 'angin' dalam bahasa Indonesia, memiliki kesamaan hanya pada bahasa Cebuano, Filipino, dan Melayu.

Namun, dari bentuk kata 'hangin' dalam bahasa Cebuano dan Filipina, kita dapat membangun dugaan bahwa ada kemungkinan jika kata 'angin' atau 'hangin' ada hubungannya dengan kata 'hangian' yang artinya "menggantung".

'Hangian' adalah sebuah kata kuno dari Proto-Germanic, juga dari Inggris kuno 'hangian', Saxon kuno 'hangon', jerman kuno 'hangen', dan Norse kuno 'hanga'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun