Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Alasan Legalisasi Ganja Layak Dipertimbangkan Pemerintah

6 Februari 2020   11:04 Diperbarui: 7 Februari 2020   18:52 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun Ganja (Sumber: bbc.com)

Sebagai negara yang sepanjang tahun dianugerahi siraman sinar matahari, tempat tepat untuk bersantai menikmati segarnya matahari pagi dan sore di tengah-tengah keindahan panorama alam laut hingga pegunungan, dengan ragam masakan beraroma pedas dan kopi pahit dengan kualitas terbaik, Indonesia tidak diragukan lagi adalah surga di muka bumi.

Sayangnya, di negeri yang bagai surga di muka bumi ini, ganja masih ilegal. Padahal, efeknya yang dapat meningkatkan daya persepsi sensorik "indera" seperti pendengaran, penglihatan, rasa, bau, dan sentuhan, tentu akan bermanfaat dalam kegiatan berwisata atau rekreasi.

Seorang pengguna ganja dapat merasakan sensasi kenyamanan ketika sinar matahari yang menyegarkan menyentuh kulitnya. Dan betah khusyuk berlama-lama menikmati hal tersebut.

Biasanya hal seperti ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu yang paham cara memproyeksikan fokusnya agar dapat menyerap "energi di alam", tapi dengan ganja, orang awam pun dapat melakukannya.

Karena itu, kondisi Indonesia yang sepanjang tahun dianugerahi siraman sinar matahari, sesungguhnya adalah salah satu tempat di muka bumi ini yang paling pas untuk menggunakan ganja sebagai pelengkap rekreasi.

Dalam dunia medis, ganja dimanfaatkan untuk mengobati mual yang disebabkan oleh kemoterapi kanker dan hilangnya nafsu makan pada pasien AIDS. Dalam wisata kuliner, efek ganja yang dapat meningkatkan nafsu makan tentu sangat berguna pula.

Demikianlah, jika saja ganja dilegalkan di Indonesia, bisa jadi jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang "long stay" akan meningkat tajam. Kasus memundurkan jadwal keberangkat atau bahkan ketinggalan pesawat akan kerap terjadi... tapi saya pikir risiko seperti ini tanggungan masing-masing orang lah yah.

Yang pasti, jika pemerintah ada niat meningkatkan devisi negara dari sektor pariwisata, maka, legalisasi ganja saya pikir adalah salah satu trik yang jitu.

Mengenai pelarangan penggunaan ganja secara global setelah perang dunia kedua, saya sendiri cukup heran kok bisa ada seperti itu. Makanya, jika ada yang menganggap tindakan itu sebagai suatu bentuk konspirasi global, ya bisa jadi. 

Mungkin tujuan terselubungnya menghalangi manusia zaman modern mengembangkan pengalaman spiritual dengan memanfaatkan ganja seperti halnya yang dilakukan orang-orang di zaman kuno.

Al-Quran melarang penggunaan alkohol dan beberapa zat memabukkan lainnya, tetapi tidak secara spesifik melarang ganja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun