Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ini Bukti Bahasa Sanskerta Berasal dari Bahasa Tae'

28 Januari 2020   16:14 Diperbarui: 28 Januari 2020   16:29 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita-wanita dari dataran tinggi Toraja, penutur bahasa Tae' (Foto: Fadly bahari)

Dalam pembahasan kali ini, saya ingin menunjukkan fakta untuk hipotesis bahwa bahasa Sanskrit sesungguhnya berasal dari bahasa Tae', dengan menunjukkan bentuk kata dalam bahasa Tae' yang pada dasarnya terdiri dari kata dasar dan imbuhan, tetapi ketika terserap ke dalam bahasa Sanskrit, menjadi satu kata tersendiri, serta memunculkan makna baru yang pada dasarnya merupakan pergeseran dari makna awal.

Sebagai awalan, contoh kata yang akan saya ulas adalah: Paripurna.

Jika ditinjau dalam bentuk bahasa Tae', Kata "Paripurna" terdiri dari: 

  • imbuhan "pa" (membentuk makna aktif, penyebab, dan juga menunjukkan makna pelaku)
  • kata penghubung "ri" (Indonesia: di)
  • kata "purna", bentuk dasarnya "pura" (Indonesia: sudah) yang mendapat akhiran "-na" (merupakan bentuk "nya" dalam bahasa Indonesia). Jadi, "Purana" artinya: "Sudahnya".

Dalam bahasa Tae' Imbuhan "pa" jika digabungkan dengan kata penghubung "ri", yaitu "pari-", akan membentuk makna "tempatkan di", jadi kata "paripurana" dalam bahasa Tae' dapat bermakna: "tempatkan di kesudahannya".

Bentuk Idiom "tempatkan di kesudahannya" sebagai makna kata "Paripurana" dalam bahasa Tae', kemudian mengalami pergeseran makna ketika terserap ke dalam bahasa Sanskrit, yaitu membentuk makna "sempurna / seluruh / lengkap" untuk kata "paripurna". 

Dapat kita lihat jika makna "paripurna" dalam bahasa Sanskrit bisa dikatakan merupakan wujud interpretasi dari bentuk kalimat idiom "tempatkan di kesudahannya".

Penggunaan bentuk "pari-" dapat pula kita temukan pada bentuk kata "parinirvana" (sanskrit).

Kemunculan terminologi "parinirvana" umumnya ditemukan dalam berbagai literatur kanonik Buddhis, seperti Sutta Mahaparinibbana Pali, Samyutta-nikaya, Ekottara-agama, dan sutra-sutra awal lainnya. Dan nampaknya digunakan dalam pembahasan mengenai kematian Buddha (Parinirvaa Buddha).

Dalam Buddhisme, istilah parinirvana umumnya digunakan untuk mengacu kepada pencapaian nirvana setelah kematian. Parinirvana menyiratkan pembebasan dari Samsara, karma, dan kelahiran kembali.

Dalam kamus Sanskrit Monier-Williams, bentuk "parinirvA" (yang nampaknya bentuk sinonim dari kata "parinirvana") bermakna: "mencapai istirahat mutlak".

Jika mengacu pada makna bentuk "pari-" dalam bahasa Tae', maka "Pari-nirvana" mestilah bermakna "tempatkan di nirvana".

Dengan mengamati pemaknaan kata "parinirvana" dalam literatur Buddhis, serta juga yang terdapat dalam kamus Sanskrit Monier-Williams, maka dapat diduga jika linguistik historis terkait kata parinirvana tidak lagi diketahui. Penyebab utamanya adalah karena makna bentuk "pari-" sebagaimana yang terdapat dalam bahasa Tae', tidak dikenal dalam bahasa Sanskrit.

Lebih lanjut, Penggunaan bentuk "pari-" dapat pula kita temukan dalam bahasa Sanskrit "Paribhasa" yang bermakna: kata-kata / definisi / pidato / teguran... dan beberapa pemaknaan lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia "Peribahasa" bermakna: 1. kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu...; 2. ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Dengan mengacu pada makna bentuk "pari-" dalam bahasa Tae', "Paribhasa" mestilah bermakna "tempatkan di dalam bahasa".

Dengan pendekatan metode fenomenologi kita dapat melihat bahwa hal yang dimaksudkan ingin "ditempatkan di dalam bahasa" (sebagaimana makna kata "paribahasa" dalam bahasa Tae'), tersirat jelas pada definisi kata "Paribhasa" dalam Sanskrit, ataupun definisi kata "peribahasa" dalam bahasa Indonesia.

Hal yang juga perlu diperhatikan adalah bentuk "pari-" yang berubah menjadi bentuk "peri-" ketika digunakan dalam bahasa Indonesia. Hal ini  selain terdapat pada bentuk kata "peri-bahasa" dapat juga kita temukan pada bentuk lainnya, seperti pada kata "Peri-kemanusiaan".

Hal yang ingin saya tekankan dalam pembahasan ini adalah pemahaman bahwa kemampuan bahasa Tae' dalam mengurai wujud linguistik historis kata-kata dalam bahasa Sanskrit sehingga dapat diketahui bentuk dasar atau bentuk primordialnya, mestinya dapat dilihat sebagai indikator adanya kemungkinan bahwa bahasa Tae' merupakan asal atau induk dari bahasa Sanskrit.

Beberapa kosakata dalam bahasa Sanskerta yang saya temukan sangat identik dengan kosakata dalam bahasa Tae, telah saya tulis pada bagian-bagian akhir artikel saya sebelumnya  Menelusuri Jejak Bahasa Adam di Austronesia [Part 3] (dalam artikel ini juga saya bahas sejumlah kosakata dalam bahasa Yunani kuno yang sangat identik dengan kosakata bahasa Tae')

Sekian uraian ini, semoga bermanfaat. Salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari, Pare - Kediri, 28 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun