Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yayasan Supersemar, Pertarungan Terakhir KMP Vs KIH?

15 Agustus 2015   16:24 Diperbarui: 15 Agustus 2015   16:24 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan Bakrie Grup pun keluarga Soeharto sudah lama bekerja sama. Bakrie dekat dengan Bambang Triatmodjo dan Sudwikatmono. Mereka bisnis bersama di perusahaan minyak mentah, perkebunan karet dan membentuk Bank Nusantara Internasional. Begitu juga dengan PT. Nusamba dan Tommy Soeharto dengan kerjasama di Grup Goro dan Gelael.

Karena ini cerita tentang Yayasan Supersemar maka kita ngomongin perusahaan-perusahaan yang bikin Yayasan Supersemar bangkrut aja yaa.

Kalau mas bro berumur 40 tahunan pasti kenal dengan Tommy Soeharto yang sering punya perusahaan bangkrut. Sebut saja PT.Sempati Air (perusahaan penerbangan), PT. Timor (perusahaan mobil) dan lain-lainnya. PT. Sempati Air adalah satu perusahaan yang membuat Yayasan Supersemar bangkrut. Mungkin bisa diperhitungkan sejumlah RP. 14 Milyar sumbangan yayasan tersebut nyangkut di Perusahaan milik Tommy Soeharto.

Berikut PT. Kiani. Grup Perusahaan kertas ini tidak jauh dari nama-nama Bob Hasan, Prabowo dan Hasyim Djojohadikusumo. Mas bro kenal dengan tiga nama itu bukan? Yang jelas sekitar RP.150 Milyar dana Yayasan Supersemar dikucurkan ke Kiani Grup dan tidak jelas juntrungannya dana tersebut. Hehehe. Oh ya Hasyim dan Titik Prabowo dulu punya usaha bersama (tanam saham) di perusahaan-perusahaan PT.Kabelmetal , PT.Hotel Sahid Jaya dan Pabrik Semen Cilacap.

Dan terakhir adalah PT.Bank Duta yang bangkrut. Bank Duta ini setelah menerima pasokan USD 420 juta dari Yayasan Supersemar ternyata bangkrut karena bermain Valuta Asing. Informasi yang ada Bank Duta mengalami kerugian sejumlah USD 429 Juta. (sekitar Rp.6 Trilyun kalau sekarang).

Diantara para Komisaris-komisaris PT.Bank Duta mungkin yang paling harus bertanggung jawab atas kebangkrutan bank ini adalah Bustanil Arifin. Bustanil ini adalah salah satu orang kesayangan keluarga Soeharto. Bustanil diberi kepercayaan menjadi Komisaris Bank Duta. Bustanil pun diangkat menjadi Menteri Koperasi sekaligus menjabat Kepala Bulog. Bisa dibayangkan betapa banyak penghasilannya.

Istri Bustanil adalah Christine Arifin, saudara dari bu Tien Soeharto. Christine Arifin menggandeng Liem Sioe Liong mendirikan Koperasi Bukopin (Bank Bukopin). Mereka juga partner bisnis dengan bendera PT.Bogasari dan PT. Indofood (pabrik indomie) bersama sepupu Soeharto, Soedwikatmono.

Sayangnya kehidupan Bustanil dan istrinya terlalu Konglo. Bustanil sering mengikuti Lelang-lelang Lukisan dan membayarnya dengan harga yang sangat mahal. Belum lagi begitu mudah Bustanil memberi sumbangan-sumbangan ke organisasi-organisasi social. Yang jelas semua yang pernah dipegang Bustanil menjadi kacau. Bank Duta bangkrut, Bukopin dan Bulog menjadi kacau.

BENARKAH EKSEKUSI YAYASAN SUPERSEMAR ADALAH PERANG KIH VS KMP?

Nah kalau yang ini sih gw nggak tau. Yang jelas Jaksa Agung adalah orangnya Nasdem partai penyokong KIH. Sementara mengeksekusi Yayasan Supersemar sudah pasti akan mengganggu kepentingan keluarga Soeharto secara umum termasuk Titik Soeharto. Begitu juga dengan kepentingan Prabowo dan Hasyim secara tidak langsung akan terusik dengan dieksekusinya Yayasan Supersemar. Kubu KMP jelas akan dirugikan bila Yayasan Supersemar jadi dieksekusi dimana mungkin akhirnya pihak-pihak yang pernah menerimba sumbangan Yayasan tersebut harus menanggung akibatnya.

Kemungkinan besar nanti akan terjadi “pertarungan kecil” atau mungkin aka nada “Kompromi Politik” di balik rencana eksekusi Kejagung atas putusan inkrah Yayasan Supersemar tersebut.

Begitu deh mas bro ceritanya. Heheheee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun