Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan Darat Menempuh Asia Tenggara dengan Rp. 3,5 Juta (Bag. 5)

5 Februari 2012   18:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_160491" align="aligncenter" width="648" caption="Pedagang Buah di Halong Bay Vietnam."][/caption]

Hari mulai terang. Saya dan beberapa penumpang lainnya turun sebentar membersihkan diri di sebuah toilet umum yang tidak jauh dari tempat pemberhentian bus. Udara sangat dingin sekali. Sepanjang mata memandang Saya hanya melihat perbukitan berkabut di sekitar Imigrasi Laos. Kantor Imigrasi Laos pun mulai buka. Petugas bus memasuki Imigrasi Laos dan mengurus pengecekan passport para penumpangnya. Kecuali Saya, karena selain warga negara Laos atau Vietnam penumpang diharuskan untuk datang sendiri ke imigrasi.

[caption id="attachment_160496" align="aligncenter" width="576" caption="Imigrasi Namphao, Laos."]

13284379531333101921
13284379531333101921
[/caption]

[caption id="attachment_160497" align="aligncenter" width="581" caption="Suasana di Imigrasi Namphao, Laos."]

1328437988267228959
1328437988267228959
[/caption]

Setelah selesai melakukan pengecekan Passport semua penumpang kembali masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan menuju imigrasi Vietnam. Jarak dari imigrasi Laos ke imigrasi Vietnam sangat dekat sekali. Tidak sampai 5 menit bus sudah sampai di Imigrasi Vietnam tepatnya di Kota Cau Treo. Semua penumpang turun kembali untuk melakukan pengecekan passport disini. Suasana disini tampak berkabut. Jarak pandang hanya sekitar 100 meter.

[caption id="attachment_160499" align="aligncenter" width="576" caption="Bersama Sahabat Vietnam, Doan Manh Hung."]

1328438120416765602
1328438120416765602
[/caption]

[caption id="attachment_160498" align="aligncenter" width="576" caption=" Pemeriksaan Sebelum Memasuki Vietnam."]

13284380761854327670
13284380761854327670
[/caption] [caption id="attachment_160500" align="aligncenter" width="585" caption="Suasana di Imigrasi Cau Treo, Vietnam."]
1328438213501733875
1328438213501733875
[/caption]

Setelah selesai melakukan pengecekan passport semua penumpang masuk ke dalam bus dan melanjutkan perjalanan ke Hanoi. Hujan turun tidak begitu deras menemani perjalanan pagi ini. Bus berhenti di tempat peristirahatan untuk makan siang. Semua penumpang diharuskan turun walau tidak ikut makan siang. Hal ini dilakukan oleh petugas bus untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan barang. Di tempat peristirahatan ini Saya tidak ikut makan karena tidak terjamin kehalalannya. Saya hanya makan dari bekal yang Saya bawa selama perjalanan.

[caption id="attachment_160501" align="aligncenter" width="576" caption="Bus Berhenti Sejenak."]

13284382771502196059
13284382771502196059
[/caption]

Selama perjalanan menuju Hanoi Saya melihat deretan perbukitan, Hutan, Sungai, hamparan sawah, dan juga kehidupan warga disekitar pinggiran Vietnam yang masih banyak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.

[caption id="attachment_160502" align="aligncenter" width="587" caption="Pemandangan di Perjalanan Menuju Vietnam."]

13284383311880613425
13284383311880613425
[/caption] [caption id="attachment_160503" align="aligncenter" width="587" caption="Pemandangan di Perjalanan Menuju Vietnam (2)."]
13284383611762365314
13284383611762365314
[/caption]

Akhirnya sekitar pukul 7 malam bus tiba di terminal bus Vietnam. Artinya perjalanan dari Vientiane, Laos ke Hanoi, Vietnam ini memakan waktu lebih kurang 24 jam. Saya langsung menuju Old Quarter, sebuah kawasan tempat para backpacker menginap, dengan menggunakan taksi bersama Sahabat Vietnam Saya, Doan Minh Hoam, yang juga memiliki arah yang sama menuju rumahnya di Hanoi. Pada saat taksi memasuki kawasan Old Quarter tiba-tiba Saya melihat ada sebuah tulisan ‘Backpackers Hostel’. Saya turun sebentar dari taksi untuk menanyakan tarif hostel dan apakah masih tersedia kamar yang kosong. Ternyata tarif hostel tersebut per malam hanya $5 dan masih tersisa beberapa tempat yang kosong. Saya pun kembali ke taksi untuk menginformasikan kepada Sahabat Vietnam Saya, Hoam, bahwa Saya sudah mendapatkan penginapan dan berhenti sampai disini saja sambil memberikan lembaran mata uang Vietnam. Tetapi Hoam menolak pemberian uang dari Saya. Banyak sekali orang baik yang Saya temui selama perjalanan ini.

[caption id="attachment_160505" align="aligncenter" width="576" caption="Taksi dari Terminal Bus Hanoi ke Old Quarter, Hanoi, Vietnam."]

13284385072134323034
13284385072134323034
[/caption]

Saya kembali ke hostel. Tempat yang akan Saya tempati ini adalah berupa Dormitory, yaitu sebuah kamar yang bisa di tempati lebih dari satu orang. Setelah resepsionis memberitahu nomor kamar Saya dan memberikan kunci loker kemudian Saya menuju kamar 03 yang terdapat di lantai 3. Dormitory yang Saya tempati ini memiliki 4 buah tempat tidur bertingkat dua yang bisa ditempati sebanyak 8 orang. Di dormitory ini sudah ditempati oleh 3 orang backpacker asal Kanada dan 1 orang asal California.

[caption id="attachment_160507" align="aligncenter" width="576" caption="Hostel Tempat Saya Menginap di Old Quarter, Hanoi, Vietnam."]

13284386021435473273
13284386021435473273
[/caption] [caption id="attachment_160508" align="aligncenter" width="656" caption="Hanoi Central Backpackers Hostel."]
13284386561579324152
13284386561579324152
[/caption]

Walaupun kamar yang Saya tempati berupa dormitory tetapi fasilitasnya tidak kalah dengan hotel. Di dalam kamar mandi tersedia pilihan air panas maupun dingin. Selain itu disediakan juga sarapan pagi gratis dan fasilitas internet gratis yang bisa digunakan 24 jam. Cukup murah dengan tarif per malamnya yang hanya 5 dolar.

Setelah mendapatkan penginapan kemudian Saya pun pergi keluar mencari makan. Sebelum keluar Saya bertanya terlebih dahulu kepada resepsionis mengenai tempat makan halal yang terdapat di sekitar sini. Resepsionis tersebut tidak mengetahui tempat makan halal dan hanya bisa memberikan selembar peta Old Quarter yg cukup besar yang bisa Saya gunakan untuk memandu perjalanan Saya. Kemudian Saya memanfaatkan fasilitas internet untuk mencari tempat makan halal disekitar sini. Setelah Saya lakukan pencarian dari Google dan ketemu tempat makan halal di sekitar Old Quarter lalu Saya memberikan alamat tersebut kepada resepsionis untuk ditunjukkan dimana letak keberadaannya. Ia menunjukkan alamat yang Saya cari tersebut dengan menggunakan peta yang diberikannya tadi lalu ditandainya dengan spidol berwarna.

Setelah mengetahui letak keberadaan rumah makan halal tersebut Saya pun pergi mencarinya dengan berjalan kaki. Kebetulan saat itu adalah malam minggu. Old Quarter merupakan sebuah kawasan yang menjadi tempat favorit berkumpulnya muda-mudi Vietnam. Hampir semua jalan di Old Quarter yang tidak terlalu lebar ini disesaki oleh ratusan pengendara motor dan pejalan kaki. Suara klakson motor dan mobil tak henti-hentinya saling bersahutan.

[caption id="attachment_160510" align="aligncenter" width="544" caption="Suasana Malam Minggu di Old Quarter, Hanoi, Vietnam."]

132843877888704831
132843877888704831
[/caption] [caption id="attachment_160511" align="aligncenter" width="555" caption="Suasana Old Quarter di Malam Hari."]
1328438844945288017
1328438844945288017
[/caption]

Tidak lama kemudian tempat makan halal yang Saya cari pun ketemu. Tempat makan halal yang bernama “Tandoor” ini berbentuk restoran mini 2 lantai yang terletak pada sebuah ruko yang dimiliki oleh warga keturunan India. Saya memesan Kashmiri Pillau dan Vietnamesse Tea karena penasaran seperti apa rasanya Teh Vietnam tersebut. Tetapi setelah saya cicipi ternyata rasanya sangat pahit seperti obat. Karena tidak tahan dengan rasanya yang sangat pahit kemudian Saya meminta gula kepada pelayan restoran.

[caption id="attachment_160513" align="aligncenter" width="576" caption="Kashmiri Pillau dan Vietnamesse Tea di Restoran Halal Tandoor."]

1328438933673091163
1328438933673091163
[/caption]

Selesai makan malam Saya kembali ke Hostel. Selama perjalanan pulang ini Saya meraba-raba jalan dengan ingatan Saya agar tidak tersesat. Pada saat perjalanan pergi tadi sebenarnya Saya sudah menandai beberapa tempat agar pada saat perjalanan pulang nanti tidak tersesat. Namun Old Quarter yang memiliki banyak sekali simpang empat ini tetap membuat saya tersesat. Untungnya ketersesatan Saya tidak terlalu jauh. Setelah melihat peta dan nama-nama jalan yang tertera di setiap toko akhirnya Saya bisa kembali ke Hostel.

Tiba di Hostel Saya bertemu dengan resepsionisnya untuk memesan tiket one day tour ke Halong Bay esok hari. Saya memilih paket seharga $20 tanpa fasilitas bermain Kayaking. Ada juga paket menginap di Kapal Wisata Halong Bay yang permalamnya seharga $60. Ternyata teman sekamar Saya, Brandon, yang berasal dari California juga akan mengunjungi Halong Bay esok hari dengan mengikuti agen tour yang sama. Malam semakin larut. Saatnya mengistirahatkan tubuh ini. Tak sabar rasanya menanti esok.

Hari kedua di Vietnam. Saya mulai bersiap-siap untuk mengunjungi Halong Bay, yang merupakan salah satu dari 7 keajaiban alam di dunia. Teman sekamar Saya, Brandon, pun tampak mempersiapkan dirinya untuk mengunjungi tujuan wisata yang sama. Tepat pukul 8 pagi seorang pemandu wisata tour ke Halong Bay mendatangi hostel tempat Saya menginap untuk menjemput Saya dan Brandon. Saya mengikuti pemandu wisata tersebut dan memasuki bus wisata yang berbentuk minibus. Di dalam bus sudah terdapat banyak sekali turis beramput pirang dan sisanya berwajah asia. Bus terus berputar-putar di sekitar Old Quarter untuk menjemput peserta tour lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun