Mohon tunggu...
Fadlan khaerul Anam
Fadlan khaerul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alumni Sosiologi UI

Punya minat menulis berbagai topik dari kacamata sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengapa Manusia Berselingkuh? Perspektif Sosiologi

1 Oktober 2022   08:00 Diperbarui: 1 Oktober 2022   08:01 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Perselingkuhan sering dianggap menjadi dosa paling utama manusia sejak dahulu kala. Ini dapat dilihat dari berbagai agama tampaknya mengecam soal perilaku ini. Namun, mengapa perselingkuhan begitu dimusuhi?

Awal Cinta: Membangun Sistem Interaksi  

Cinta mungkin awalnya sederhana dari mata turun ke hati atau sebaliknya. Namun, saat itu dimulai, di saat itulah sepasang manusia membuat seperangkat aturan yang akhirnya menjadi sebuah sistem. Ini dimulai di saat cinta mulai meringsek masuk ke ranah privat dan ranah publik kehidupan kita. 

Cinta masuk ke ranah privat. Setelah cinta hadir dalam kehidupan, rahasia kita, makanan kesukaan kita, musik yang kita sukai, kita serahkan pada pasangan kita. Hari berganti hari, semua rahasia kita serahkan.

Cinta masuk ke ranah publik. Pasangan kita mulai sering menjemput ke tempat kerja kita. Pasangan kita datang di saat pesta teman kita. Teman kita, keluarga kita, tetangga kita mulai mengenal siapa pasangan kita. Akhirnya nama lain kita adalah dia.  

Cinta Berkembang: Lahirlah Aturan

Setelah masuk ke dua ranah itu, cinta mulai menata ulang semuanya. Ada rules yang digariskan. Ada aturan ini boleh dan ini tidak boleh yang harus ditaati. Cinta ga sekedar melahirkan rules, jika kita membaca karya-karya Sosiolog Perancis, Emile Durkheim, kita akan tahu bahwa masyarakat tercermin dalam tindakan kita saat memberi bunga, boneka, hadiah untuk pasangan kita. Itu sepenuhnya cerminan sistem kode masyarakat kita bahwa benda-benda tersebut bermakna sebuah ketulusan.  

Sistem kode masyarakat kita bukan hanya mengatur gift, tapi juga mengatur hukuman. Tanya pada diri kita sendiri, beranikah kita menyembunyikan 1 rahasia saja dari pasangan kita? pasti takut!. Cinta akhirnya menciptakan sebuah aturan maha penting: rahasia adalah musuh terbesar cinta!.

George Simmel mewanti-wanti kita soal dunia modern membuat kita mustahil memikirkan ada dunia yang lainnya. Cinta membuat kita berpikir bahwa tidak ada dunia lain selain dunia berdua. Bahkan jika kita menyimpan rahasia, siap-siap ponsel kita korbannya, tepat yang George Simmel ingatkan soal objective culture (seperti handphone makin canggih) mulai mengatur aspek paling personal dari kita yaitu subjective culture.  

Cinta Tahap Lanjutan: Siapa Diri Kita?

Setelah kita hidup dalam sebuah aturan lengkap dengan hadiah dan hukuman, lalu siapa diri kita yang sekarang? Coba bandingkan pertemanan dan percintaan. Apakah beda? jika kita berpikir itu beda, berarti kita sudah sadar bahwa cinta sekarang menjadi poros utama hidup kita. Semua keputusan dalam hidup kita, akan selalu mempertimbangkan soal cinta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun