Mohon tunggu...
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto Mohon Tunggu... Freelancer - PENA MANFAAT semoga pena ini selalu membawa manfaat.

Al Ghazali : kalau kamu bukan anak raja atau bukan anak ulama besar, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malu Sekali

15 Maret 2023   14:08 Diperbarui: 15 Maret 2023   14:10 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mir, ayo ngaji, ente gak pernah ngaji, penting buat nambah ilmu agama, kan?" demikian kata Mamat pada Amir temannya.

"Gue tuh mau ngaji Mat, tapi waktu gue selalu tabrakan dengan kerjaan gue. Kalau waktunya pas gue in sya Allah berangkat," tegas Amir.

Mamat sedikit agak sinis mendengarkan alasan dari Amir. "Mir, semua alasan tuh bener tapi kita niat apa nggak, itu intinya. Tapi ya udah deh kalau elu punya alasan gitu," jawab Mamat.

Pesen gue,"Jangan kerja-kerja mulu, entar jadi horang kayah loh hehehehehe."

"Aamiin semoga gue bisa jadi horang kayah......hehehehe," timpal Amir.

Mamat memang tergolong rajin menghadiri pengajian-pengajian. Pengajian di kampungnya banyak yang dia hadiri, apalagi kalau pembicaranya sudah dikenal  dimana pun akan     dia datangi.

Mamat seorang pedagang kelontong yang punya toko di pasar. Dia punya dua anak buah untuk membantunya.

Sementara Amir adalah seorang loper koran yang harus berjibaku setiap hari sejak jam 3 pagi. Kegiatannya sebelum berangkat dia biasa bertahajud 2 rakaat lalu menuju agen besarnya untuk mempersiapkan koran yang akan dibawanya. Rute yang harus dia siapkan cukup panjang karena dia harus mengantar 100 eksemplar koran ke pelangganya di Tambun dan sekitarnya.

Setelah semuanya siap di kendaraannya dia makan bekal yang dibawanya. Dan tepat adzan subuh berkumandang, dia bergegas mempersiapkan diri untuk sholat subuh berjamaah bersama teman-temannya. Sholatnya pun dilakukan di emper toko karena jauh dari masjid. Beruntung bahwa agen besarnya mempersiapkan tikar dan air dalam jerigen untuk wudhu.

Selesai sholat subuh berjamaah mulailah dia mempersiapkan diri untuk melakukan rangkaian tugasnya mengantarkan koran ke pelanggannya. Dia tidak lupa mempersiapkan diri dengan baik. "Save Riding", stiker yang ia tempel di atas sepeda motornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun