Sebelumnya.
https://www.kompasiana.com/fadjarsetyanto/5a010e16c252fa5f6476dfe2/klik-klik-jari-3
Semenjak kejadian malam itu beberapa pertemuan pun terjadi. Peristiwa yang dikatakan Rara pada Doni "Hanya sekali ini saja", ternyata malah terjadi berulang-ulang di berbagai tempat. Keakraban mereka nampak semakin lekat. Frekuensi bertemu pun minimal seminggu sekali.
Doni lebih sering memikirkan Rara. Dia selalu mendoakan Rara setiap saat dia ingat Rara. Apalagi setiap selesai menjalankan kewajiban lima waktunya. Baginya Rara adalah anugrah yang paling indah. Meskipun belum ada kata-kata apapun pada Rara, atau membuat komitmen, namun Doni memiliki firasat yang kuat atas kehadiran Rara dalam hidupnya ini.
Doni berani membuat ketetapan bahwa Rara tepat sebagai teman hidupnya kelak. Tindakan Doni ini bukan tanpa alasan. Dia membandingkan dengan teman-teman wanitanya yang berusaha mendekatinya. Dengan posisinya sebagai pemilik usaha, memang menjadi magnet buat para wanita yang dikenalnya, namun Doni tidak merasa ada kecocokan dengan mereka. Hanya pada Raralah, hati Doni bisa tergerak.
-----
Suatu siang di hari Minggu Doni ada rencana bertemu dengan salah satu klien terbesarnya. Mereka akan bertemu di sebuah rumah makan di sebuah hotel besar. Doni pun sengaja berangkat satu jam lebih awal agar tidak terlambat. Setibanya di lokasi ternyata klien besarnya itu belum datang. Doni pun mengambil tempat yang telah dia booking sebelumnya. Tempat yang dia pilih adalah tempat yang memiliki pandangan luas hingga termasuk ke area parkir.
Ketika sedang duduk menikmati pemandangan, lalu datanglah sebuah mercedes putih. Tidak terlalu baru, namun mobil itu nampak terawat dengan baik. Doni mengamati mobil unik itu hingga berhenti. Dia penasaran seperti apa orang yang akan turun dari mobil itu. Dari lantai 2 rumah makan, dia mengamati. Setelah mobil itu  benar-benar berhenti, lalu turunlah seorang laki-laki, yang ternyata adalah klien besarnya. Doni tersenyum sendiri melihat kliennya sudah datang. Lalu pintu belakang mobil tersebut terbuka lalu muncullah seorang perempuan. Doni terkejut, sosok yang turun adalah sosok yang sangat dia kenal, yaitu Rara.Â
"Hah? Rara? Dia bilang ke aku hari ini akan pergi bersama keluarganya jadi saat aku ajak ke tempat ini dia tidak bisa", gumam Doni dalam hati,"Tapi sekarang dia bersama seorang laki-laki dan nampak mesra". Hati Doni begitu bergemuruh. Sungguh kacau sekali.
"Dia berbohong padaku!", gumam Doni.
Doni berusaha menata hatinya agar tidak terlihat kacau. "Aku harus kuat, harus kuat, harus kuat", Doni mensugesti dirinya sendiri.