Mohon tunggu...
Fadil Nurj
Fadil Nurj Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (Santri)

Hai, Aku suka membaca. 😊

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis untuk Belajar Menulis (Learning by Doing)

31 Oktober 2022   01:38 Diperbarui: 31 Oktober 2022   02:02 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera semua!


Hai, aku suka membaca. Buku apa saja saya baca (asal sesuai minat). Biasanya, aku membaca buku novel, buku pelajaran (sesuatu yang pasti sih), buku tutor, dan lain-lain. Namun, suatu hari aku melihat sebuah buku di perpustakaan sekolah SMA tempat kubelajar, buku yang menceritakan tentang menulis, ya motivasi untuk menulis. Penulis buku itu bernama Ismail Kusmayadi, dengan judul buku Menulis dengan Hati Membangun Motivasi Menulis. Setelah menyelesaikan membaca buku tersebut, kutemukan lagi buku dengan isi hampir sama, yakni anjuran atau motivasi untuk menulis. Penulisnya merupakan penulis ternama, ya beliaulah Pak Hernowo (Judul bukunya aku lupa, nanti aku cariin deh).


Nah, kali ini aku akan berbagi hasil rangkuman dari buku Pak Ismail dengan judul buku Menulis dengan Hati Membangun Motivasi Menulis. Jadi, penulis membagi bukunya ke dalam 9 bagian (diluar glosarium, indeks dan daftar pustaka). Pertama, berupa 'prakata' yang menjelaskan sedikit cerita beliau menjadi penulis. Kedua, penulis menjelaskan sub satu : Saya Tidak Punya Bakat Menulis. Di dalam pembahasan ini, penulis mengutip perkataan William Wrigley, Jr. yang berbunyi "Musuh terbesar manusia adalah keraguan dan ketakutan yang bersemayam di dalam dirinya." Penulis juga mengatakan bahwa, "Ternyata untuk menjadi penulis tidak perlu bakat. Siapapun bisa menjadi penulis asalkan punya motivasi dan kemauan untuk terus berlatih." Dari perkataan beliau, mulai saat ini aku akan produktif menulis dan menulis, sambil belajar dan berlatih tentang kepenulisan.


Masih di sub satu, penulis membagi gaya menulis menjadi tiga, yaitu fiksi, nonfiksi, dan generalis (tidak terikat pada genre tulisan). Kita perlu meniru proses para penulis hebat, bukan hanya melihat hasilnya. Para penulis hebat biasanya memiliki jam biologis dalam menulis, yakni waktu yang digunakan untuk menulis ketika timbul semangat yang menggelora. Diantara mereka ada yang menulis di pagi hari, siang hari, ketika senja, bahkan malam hari sebelum tidur. Di akhir sub satu ini, penulis mencantumkan perkataan Henry Guntur Tarigan, "Penulis ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat."


Sub dua : Seberapa Pentingkah Menulis Itu ? Di sub dua ini, penulis memaparkan tentang manfaat menulis (pentingnya menulis berarti merujuk kepada manfaatnya menulis). Ternyata, menulis bisa membuat pikiran dan hati tenang, sebagaimana perkataan penulis "Kita akan terbebas dari tekanan hidup ketika kita mampu mengeluarkan pikiran dan perasaan ruwet. Salah satunya melalui tulisan." Penulis menuturkan manfaat menulis menurut Fatima Mernissi yang berpandangan bahwa menulis bisa membuat awet muda. Karena menulis merupakan salah satu kegiatan mengeluarkan pikiran dan perasaan, maka jiwa akan terasa lega, tidak stres. Manfaat menulis menurut Dr. James W. Pennebaker, penulis mengurutkan. Pertama, menulis menjernihkan pikiran. Kedua, menulis mengatasi trauma. Ketiga, menulis membantu dalam mendapatkan dan mengingat informasi baru. Keempat, menulis membantu memecahkan masalah. Kelima, menulis bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis (tugas dlsb). Sampai disini dulu ya aku berbagi catatanku ini, nanti aku sambung lagi, InsyaAllah. Terimakasih untuk hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun