Mohon tunggu...
fadillah nisrina
fadillah nisrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mulailah dari hal kecil yang kamu bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Rusia Ukraina

30 September 2022   09:40 Diperbarui: 30 September 2022   09:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

konflik yang telah menggemparkan seluruh dunia dengan dampak yang terjadi akibat dari konflik ini dapat dirasakan oleh seluruh penjuru dunia terutama Indonesia. konflik rusia ukraina ini meruapakan konflik yang berskala internasional yang sudah kita ketahui yang mana melibat kedua negara ini berseteru, akan tetapi konflik ini bukan akan konflik sengketa melainkan konflik politik menurut kompas.id  (koesrianti, 2022). 

untuk dapat menganalisa konflik ini saya menggunakan teori realisme yang teori ini menempatkan konsep power sebagai pusat dari semua perilaku negara-bangsa. Teori ini berasumsi bahwa negara-negara bertindak untuk memaksimalkan power mereka, sehingga dapat mencapai tujuan mereka sendiri dengan lebih baik seperti yang telah dilakukan oleh negara rusia untuk menjaga kedaulatanya rusia memaksimal hard powernya unutk melindungi negaranya dan mencapai kepentingannya.

            menurut detik news akar konflik dari masalah ini karena yang mana ukraina ingin memisahkan diri dari uni soviet karena ingin menjadi negara yang mempunyai kedaulatan seutuhnya, sehingga ukraiana ini berusaha mencari cara unutkm mendapat pengakuan kekuasaanya terhadap kedaultanya dengan bergabung dengan NATO, ditambah lagi dengan keinginan ukraina unutk menjadi bagian dari negara uni eropa lantaran di negara uni eropa ekonominya stabil menurutnya sehingga sangat bagus untuk ukraina untuk bergabung dan melakukan kerjasama dalam bidang politik dengan uni eropa, sehingga pada tahun 2013 ukraina melakukan perjanjian politik perdagangan dengan uni eropa (sabila, 2022).

            namun presiden ukraina saat itu menolak pernjanjian itu karena sangat pro dengan rusia, menolak perjanjian asosiasi dengan uni eropa demi hubungannya dekat moskow sehingga menimbulkan demonstrasi hingga pelengesran presiden ukraina pada tahun 2014 yaitu presiden victor yanukovich masih menurut detik news (sabila, 2022). sehingga ini menjadi awal konflik rusia ukraina yang hingga saat ini masih berlanjut dan makin berkembang dan akan berdampak pada intervansi ukraina terhadap rusia. akibat dari konflik ini yang dilihat dunia adalah intervansi yang dilakukan rusia ini sehingga konflik ini bukan karena rusia ingin mengusai ukraina.

            menurut teori realis internavansi yang dilakukan oleh rusia meruapakan salah satu cara unutk dapat mempertahankan kedaultanya karena asumsi teori realis adalah untuk menempatkan konsep power sebagai pusat dari semua perilaku negara-bangsa.akibat dari internvansi ini banyak kerusakan yang dialami oleh ukraina mulai dari kerusakan infrastruktur dan sekolah-sekolah serta rumah-rumah warga ukraina laporan menurut made for mind (hutt, 2022). akibat kerusakan yang telah dilakukan dari rusia ini mengakibatkan warga ukraina bermigrasi kenegara tetangga unutk mendapat perlindungan dari negara tetangga. banyaknya warga ukraina yang menungungsi meningkatakat angka migran kenegara tetangga sehingga negara membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan pengungsi dari ukraina.

            merebah luasnya konflik yang ditimbulkan oleh rusia ukraina ini mengakibatkan banyak negara ingin mengatasi konflik ini karana akan ditakutkan menjadi lebih besar dari pada intervansi yang dilakukan rusia, banyak negara- negara berkontribusi untuk meyelesaikan konflik seperti apa yang dilakukan oleh negara turki telah memblokir berjalannya kapal perang  menuju laut hitam, dengan tujuan unutk dapat meredakan konflik rusia ini, swiss yang dikenal sebagai negara yang netral namun swiss telah membekukan asset putin, dan melarang pesawat rusia masuk ke wilayah swiss kecuali untuk kebutuhan kamanusiaan dan diplomatic, AS juka berkontribusi dengan membatasi ekspor teknologi untuk pertahanan dan keamanan rusia, uni eropa juga melarang perusahaan teknologi ke sejumlah perusahaan dan produsen di rusia (kompas, 2022).

            banyaknya negara-negara dalam berkontribusi untuk menyelesai konflik ini dengan memberikan tekanan bagi rusia namun ini dapat diatasi oleh rusia dengan membuka diri untuk melakukan negoisasi, dalam negoisasi ini membutuhkan take and give yang mana negoisasi ini akan bisa menjadi gagal mengingat factor-faktor yang ada. menurut kompas id rusia dan ukraina telah mengatakan bahwasanya akan menyelesaikan konflik ini dengan negoisasi ini menjadi pertanda hal yang baik akan tetapi berjalanya negoisasi memiliki kelemahan yang mana negoisasi ini tak akn berjalan jika posisi para pihak yang akan melakukan negoisasi ini tak sebanding jika diatas kertas rusia lebih kuat daripada ukraina dengan ini berjalanya hokum internasional sedang diuji yang konflik ini melibatkan negara rusia (kompas, 2022).

reference

hutt, d. (2022, maret 8). Konflik Ukraina: Mengapa Asia Tenggara Diam? Retrieved from made for mind : https://www.dw.com/id/konflik-ukraina-mengapa-asia-tenggara-diam/a-61047432

koesrianti. (2022, maret 12). Penyelesaian Konflik Rusia-Ukraina. Retrieved from kompas .id: https://www.kompas.id/baca/artikel-opini/2022/03/17/penyelesaian-konflik-rusia-ukraina?status=sukses_login&status_login=login

kompas. (2022, maret 03). beragam reaksi negara-negara asia terhadap konflik rusia - ukraina . Retrieved from kompas: https://www.kompas.com/global/read/2022/03/03/112100570/beragam-reaksi-negara-negara-asia-terhadap-konflik-rusia-ukraina?page=all

sabila, s. i. (2022, febuary 20). Akar Konflik Rusia-Ukraina hingga Panas Soal Invasi. Retrieved from detik news : https://news.detik.com/internasional/d-5950346/akar-konflik-rusia-ukraina-hingga-panas-soal-invasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun