Mohon tunggu...
Fadil Hakim
Fadil Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Elektro dengan Konsentrasi Teknologi Informasi yang Antusias terhadap perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Mewujudkan Inovasi : Implementasi Sistem Pengairan Otomatis Berbasis IoT pada Kebun Gizi di Desa Tegalharjo

11 Februari 2025   23:24 Diperbarui: 11 Februari 2025   23:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Desa Tegalharjo memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketersediaan gizi masyarakat melalui penerapan konsep Kebun Gizi. Namun, salah satu tantangan utama dalam pengelolaan Kebun Gizi adalah sistem pengairan. Pengairan secara manual yang selama ini dilakukan tidak hanya menguras waktu dan tenaga, tetapi juga berpotensi menyebabkan pemborosan air atau bahkan membuat tanaman layu akibat ketidaktepatan dalam pemberian air. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperkenalkan sistem pengairan otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang memanfaatkan sensor kelembapan tanah guna memastikan bahwa kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi secara efisien dan akurat.

Latar Belakang

Pengairan manual pada kebun gizi Kebun Gizi di Desa Tegalharjo menghadirkan beberapa kendala, antara lain:

  • Efisiensi Waktu dan Tenaga: Proses manual memerlukan tenaga dan waktu yang cukup banyak sehingga mengganggu produktivitas.
  • Pemborosan Air: Tanpa pengelolaan yang tepat, air yang digunakan bisa berlebih dan tidak merata, mengakibatkan pemborosan.
  • Keterbatasan Pengetahuan Teknologi: Masyarakat dan kelompok tani masih belum sepenuhnya familiar dengan teknologi otomatisasi yang dapat menyederhanakan proses pengairan.

Konsep Sistem Pengairan Otomatis Berbasis IoT

 

Foto Hardware Sisem IoT Pengairan Otomatis
Foto Hardware Sisem IoT Pengairan Otomatis

Sistem pengairan otomatis yang dikembangkan mengintegrasikan beberapa komponen utama:

  • Sensor Kelembapan Tanah: Alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat kelembapan tanah secara real-time. Data yang dihasilkan sensor akan menjadi dasar dalam menentukan kapan dan berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman.
  • Mikrokontroler (Arduino/ESP32): Mikrokontroler bertugas memproses data dari sensor dan mengirimkan perintah ke sistem kontrol.
  • Pompa Air dan Relay: Berdasarkan sinyal yang diterima, pompa air akan diaktifkan secara otomatis melalui relay untuk menyuplai air ke Kebun Gizi.

Dengan sistem ini, pengairan dilakukan secara tepat waktu dan jumlah air yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, sehingga mengurangi resiko pemborosan dan memastikan kesehatan tanaman.

Foto Wiring Diagram Sistem Pengairan Otomatis
Foto Wiring Diagram Sistem Pengairan Otomatis

Pelatihan dan Implementasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun