Mohon tunggu...
Faradila DwiYunizar
Faradila DwiYunizar Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Terima kasih telah berkunjung di blog saya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diplomasi pada Masa Era Kerajaan Aceh

17 Oktober 2021   04:54 Diperbarui: 17 Oktober 2021   05:50 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara indonesia telah bergabung dengan negara-negara lain untuk berbagai alasan lama sebelum kemerdekaan.Interaksi antara indonesia dan lainnya, seperti perdagangan, propagasi agama, dan seterusnya, telah menjadi sangat penting dalam diskusi mengenai diplomasi indonesia hari ini. Sebagai permulaan, interaksi tersebut dapat menunjukkan kemajuan peradaban. Indonesia berada di pusat kekuasaan global. 

Kelompok itu terdiri dari sejumlah kerajaan otonomi yang berkuasa atas berbagai bagian wilayah nusantara sebelum masa pembebasan. Sriwijaya, Singapura, Majapahit, Pajajaran, Aceh, Malaka, dan kerajaan-kerajaan terkenal lainnya hanyalah beberapa contoh. Kerajaan aceh, yang terkenal dengan diplomasinya, pernah menjadi salah satu kerajaan terkuat di wilayah tersebut. 

Pada waktu itu, ikatan diplomatik kerajaan aceh sudah meluas ke daratan eropa. Jika kita menilik diplomasi pada masa kerajaan Aceh,kita bisa melihat bagaimana kedudukan Aceh saat itu yang memiliki kemerdekaan.

Kerajaan Aceh merupakan kerajaan islam yang berdiri di Provinsi Aceh, terletak antara pulau Sumatera dengan ibukota Aceh dan Sultan Ali Muhayat sebagai penguasa pertamanya. Selama keberadaan Kerajaan Aceh,karena kesanggupannya yang semakin meningkat yang lama (1496-1903) telah membuat sejarah itu mengagumkan.

Pengabdiannya pada pendidikan militer, serta pola dan sistem pendidikan militerMelawan imperialisme eropa, bahwa sistem pemerintahan itu sistematis dan sistematis, memancarkan pusat penelitian pengetahuan, dan memungkinkannya berkomunikasi secara diplomatis dengan negara-negara lain. Itu adalah puncak dari kekaisaran.

Selama pemerintahan sultan muda Iskandar (1607-1636), yang dengan efektif menerapkan sejumlah langkah. Dibawah kepimimpinan Sultan Iskandar Muda yang berhasil menjalankan berbagai kebijakan,kerajaan Aceh mencapai puncaknya saat itu.

Puncak Kejayaan kerajaan Aceh saat dibawah pimpinan Iskandar Muda yang pertama adalah meningkatkan perdagangan internasional di Aceh. Para pedagang yang berasal dari Arab,Tiongkok,Belanda,Inggris dll menjajakan produk yang diperdagangkan seperti Minyak bumi,kapur barus,lada,rempah-rempah,timah,emas,kayu wangi selendang,kain dll

Yang kedua, mencari cara untuk memperkuat dan memperluas hubungan dengan Turki, Mesir, Sultan Akbar dari Delhi, dan kerajaan India selatan, serta tetangganya, membentuk kekaisaran islam.Seperti sesama kerajaan Nusantara Jepara dan Demak.

Ketiga melawan Portugis. Orang portugis seharusnya menguasai seluruh wilayah dan samudra India selatan serta Aceh, semenanjung Malaya, dan selat Malaka untuk memonopoli perdagangan. Kerajaan Aceh menaklukkan basis kerja dan pusat tenaga kerja orang portugis di Malaya, dengan dukungan Sultan dari Johor, Pahang, Kedah, dan perak sesungguhnya. Sebenarnya, itu baru sehari sebelum ia mengalahkan orang portugis, karena armadanya dan pasukannya terkenal tangguh.

Keempat, meluaskan wilayah kekuasaan Aceh. Raja Aceh terutama Iskandar muda, bisa memantapkan kekuasaannya pada wilayah kerajaan yg cukup luas. Kerajaan Aceh satu ketika mencakup daerah Sumatera hingga Sungai Kampar (Riau) serta Sumatera Barat. Sebagian akbar Semenanjung Malaya ditaklukan hingga daerah selatan Thailand. yang akan terjadi-yang akan terjadi dari wilayah-wilayah tersebut harus diserahkan buat dijual asal pelabuhan-pelabuhan Aceh.

Kelima, merebut posisi monopoli dalam perdagangan lada, emas dan timah di Sumatera dan Malaya. Barang hanya bisa Perdagangan di Aceh International Trade Center.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun