Mohon tunggu...
Fadila Choirunnisa
Fadila Choirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPI'18

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI TA 2020/2021: Menghadapi Kendala Pembelajaran Daring Melalui Pendampingan

25 Juli 2021   18:05 Diperbarui: 25 Juli 2021   18:08 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang terlihat oleh mata kita sendiri, adanya pandemi covid-19 banyak memberikan perubahan. Salah satunya dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dengan adanya pandemi ini, membuat pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan berkembang dengan pesat. Adanya pembelajaran daring mendorong siswa, guru, dan orang tua siswa diharuskan untuk melek teknologi agar pembelajaran daring dapat berlangsung.

Selain itu, kita juga tidak dapat menutup mata serta telinga dikarenakan tidak semua wilayah Indonesia dapat melaksanakan pembelajaran daring seperti sekarang. beberapa wilayah di Indonesia yang tidak dapat melaksanakan pembelajaran daring. Kebanyakan dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana yang cukup untuk melaksanakan pembelajaran daring, sehingga beberapa cara dilakukan para guru agar siswa tetap dapat mendapatkan ilmu serta pembelajaran.

Namun, pembelajaran daring ini tentunya tidak selalu berjalan dengan lancar. Sarana dan prasarana dalam berjalannya pembelajaran daring ini menjadi salah satu hambatan. Seperti keadaan yang ada di SMPN 3 Baleendah, kendala utamanya adalah beberapa siswa yang belum memiliki ponsel pribadi.

Pak Syarif, salah satu guru mata pelajaran Bahasa Sunda pun mengeluhkan, bahwa pembelajaran daring kurang efektif, karena terkadang jika pembelajaran dilakukan melalui zoom meeting atau google meeting tidak semua siswa dapat mengikuti, karena ada saja siswa yang hanya memiliki kuota chat. “Menyentuh angka 50 persen partisipan dalam satu kelas yang mengikuti zoom meeting saja sudah syukur alhamdulillah.” Ujar Pak Syarif.

Jadi, kebanyakan guru melakukan pembelajaran daring dengan memberi materi maupun tugas melalui what’sapp grup kelas. Selain itu, dikarenakan murid yang hanya mempunyai kuota chat, terkadang jika ada bahan ajar dari YouTube pun, guru harus mengunduhnya terlebih dahulu, baru siswa dapat mengakses.

Salah satu guru BK yang akrab dipanggil Bu Lala pun menyatakan bahwa pembelajaran daring ini merupakan satu tantangan bagi walikelas dan tentunya guru BK. Hal ini dikarenakan dengan sistem pembelajaran daring ditemukan ada beberapa siswa yang lost learning. Selain itu, tantangan lainnya juga yaitu guru yang harus menjalankan tugas membimbing siswa tetapi adanya pembatasan kegiatan dengan adanya aturan PPKM darurat serta PSBB mengharuskan guru work from home.

Salah satu program KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2020/2021 melalui Bidang pendidikan adalah pendampingan kepada siswa. Dikarenakan siswa sedang dalam keadaan libur, pendampingan yang dilakukan yaitu sharing mengenai keluh kesah selama pembelajaran daring, serta sharing beberapa tips belajar dan beberapa tips yang ada hubungannya dengan bidang pendidikan.

Salah satu murid dari kelas 8A, Tiffani, mengatakan bahwa banyak kesulitan melalui pembelajaran daring ini. “Banyak Téh. Banyak materi yang saya ga ngerti.Terus juga karena sekolah online, aku suka nunda-nunda tugas jadinya numpuk dan bingung mau ngerjain yang mana.” Hal ini dikarenakan mungkin terkadang beberapa murid berpikir santai karena ini pembelajaran daring dan dilaksanakan di rumah jadi tergoda untuk berleha-leha terlebih dahulu. Tentunya menunda tugas bahkan terkadang hingga lupa dapat menyebabkan hal yang fatal.

Untuk itu, disarankan kepada peserta didik agar tidak lupa untuk mengerjakan tugasnya. Untuk mengingatnya bisa dengan cara menulisnya di kertas post it yang ditempel di satu tempat yang terlihat oleh mata, atau ditulis di aplikasi Cumo, yaitu salah salah satu aplikasi untuk menulis memo atau catatan dengan tampilan yang menarik. Jika memang smartphone yang dimiliki tidak dapat memasang aplikasi dikarenakan memori yang habis, peserta didik dapat memanfaatkan aplikasi yang ada, yaitu memakai aplikasi Calendar.

Kita dapat mengatur di tanggal yang kita jadikan sebagai deadline, lalu menuliskan tugas apa yang harus dikerjakan sebagai pengingat. Biasakan untuk memasang reminder 2 hari sebelum tanggal deadline yang sebenarnya, agar kita dapat memiliki waktu untuk mengerjakan, dan dapat mengerjakan tugas dengan tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun