Limbah organik rumah tangga cair seperti air cucian beras juga dapat dimanfaatkan. Air cucian beras mengandung nutrisi yang berguna untuk kesuburan tanaman, diantaranya mengandung nitrogen, kalsium, kalium, magnesium, dan Vitamin B1 yang tinggi.Â
Air cucian beras dapat dipergunakan langsung untuk menyiram tanaman, ataupun difermentasikan dengan campuran bahan lain untuk diolah menjadi aktivator dan pupuk organik cair.Â
Tidak berhenti pada pupuk dan media tanam saja, limbah organik rumah tangga seperti limbah kulit bawang merah dan limbah bawang putih dapat dijadikan pestisida nabati.Â
Selain limbah organik, limbah non organik rumah tangga juga dapat digunakan untuk sarana mendukung pertanian berkelanjutan di rumah.Â
Limbah non organik yang dapat dimanfaatkan seperti limbah kantong beras, kemasan air mineral, ember bekas, dan sebagainya. Limbah ini dapat digunakan sebagai komposter dan wadah tanam.Â
Itulah contoh sederhana menerapkan pertanian berkelanjutan skala rumah tangga dengan penerapan prinsip zero waste dan zero cost.Â
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi pembaca untuk turut menerapkan pertanian berkelanjutan di rumah masing-masing.Â
Marilah menjadi agen penyelamat kelestarian lingkungan di mulai dari rumah kita sendiri, dengan bertanggung jawab mengolah limbah rumah tangga yang kita hasilkan.