Mohon tunggu...
Fadila Suryandika
Fadila Suryandika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi Agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

tulisan serba serbi pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Belajar dari Kopi Sumadi, Hambatan dan Peluang Pengembangan Kebun Kopi Organik

30 November 2022   14:17 Diperbarui: 1 Desember 2022   02:25 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PASURUAN – Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi sejak 2007 telah secara swadaya mengupayakan pengembangan kopi untuk menjadi produk unggulan dari Desa Jatiarto, Kecamatan, Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Kelompok tani menghadapi berbagai kendala dalam pengembangan lahan kopi, antara lain yaitu kondisi lahan yang termasuk dalam lahan kritis, kemudian ketersediaan bibit yang seadanya, serta serangan hama penyakit yang belum mendapat cara penanganannya.

Nur Hidayat ketua Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi, mengungkapkan bahwa kopi tidak mudah ditanam disini, mudah gagal karena kondisi lahan yang kritis, selain itu juga banyak serangan hewan liar. Tidak hanya itu, ketersediaan pupuk juga menjadi kendala. 

Lahan kopi yang masuk dalam kawasan RDKK ini mempunyai luasan total yang dapat dikembangkan seluas 56 ha, tetapi hanya mendapat jatah pupuk hanya untuk 5 ha. 

Namun kelompok tani tidak menyerah dengan kendala yang dihadapi untuk pengembangan kopi, karena komoditas kopi terutama jenis arabika merupakan harapan utama dalam pemanfaatan lahan hutan ini. 

Kondisi lahan yang kritis membuat kelompok tani tidak banyak pilihan untuk dapat membudidayakan berbagai macam komoditas. Kopi yang saat ini target pasarnya masih menjanjikan menjadi penyemangat kelompok tani untuk terus berjuang membudidayakan kopi.

Kawasan yang telah mendapat ijin dari Kementerian KHLK untuk dilakukan pengembangan hutan dengan penggunaan khusus oleh masyarakat, targetnya akan dikembangkan untuk Agrowisata Kopi. 

Oleh karena itu, sangat diperlukan masukan dan pendampingan bagi kelompok tani untuk membangun kawasan agrowisata. Harapannya kelompok tani dapat menjadi pengelola dari agrowisata dan bisa menjadi percontohan bagi kawasan lain yang saat ini belum dimanfaatkan.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, mencoba memberi masukan atas kondisi yang dihadapi oleh Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi.

Tim pengabdian mengkritisi terhadap kondisi budidaya kopi yang saat ini telah diterapkan secara organik, daun yang menguning, kondisi jarak tanam yang cukup rapat, serta pemangkasan yang kurang intensif menjadi hal yang disorot oleh Tim pengabdian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun