Pertanian presisi atau lebih kerennya disebut precision farming hadir menjadi jawaban atas keterbatasan sumber daya air, tanah, pupuk, manusia dan faktor produksi lainnya, sehingga optimalisasi untuk mendapatkan hasil produk pertanian yang optimal dan berkualitas tinggi perlu dilakukan.Â
Pertanian presisi erat hubungannya dengan bagaimana memberikan input sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh tanaman, baik menyangkut aspek lokasi, waktu, dan jumlah masukan.Â
Oleh sebab itu pertanian presisi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) diharapkan dapat memberi kontribusi yang besar dalam menghasilkan produk dengan produktivitas dan sistem yang optimal.
Pertanian Presisi (Precision Farming) menurut Kaleita dan Tian (2002) dalam  Wijayanto (2013) dapat didefinisikan sebagai berikut :
"an integrated information- and production-based farming system that is designed to increase long term, site-specific and whole farm production efficiency, productivity and profitability while minimizing negative environmental impacts"
Definisi tersebut menunjukkan keunggulan dari pertanian presisi yakni disamping meningkatkan produksi pertanian, efisiensi, dan keuntungan, sekaligus menurunkan dampak negatif pada lingkungan.
Pertanian presisi atau Precision Farming merupakan sebuah konsep pengelolaan pertanian secara modern yang bertujuan untuk mengendalikan input dan proses dalam usaha tani sehingga diharapkan diperoleh hasil produksi yang optima, berkelanjutan dan menguntungkan.Â
Ada 4 faktor yang saling terkait dalam pertanian presisi yaitu: 1) pengurangan input (reduced input), 2) sistem pengendali yang disempurnakan (improved control), 3) peningkatan efisiensi (improved efficiency) dan 4) sistem manajemen informasi (information management system) (Soegandi, 2010).
Konsep pertanian presisi dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi yang mengintegrasikan pemetaan wilayah serta data informasi yang ada dalam suatu aplikasi yang utuh yang akan mempermudah pengambilan keputusan baik untuk perencanaan maupun pemeliharaan.Â
Aplikasi managemen pertanian presisi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang mampu untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentransformasikan, memanipulasi, dan menganalisis informasi-informasi pada lahan pertanian sehingga pengambilan keputusan yang tepat dapat dilakkukan berdasarkan informasi-informasi yang ditampilkan oleh peta-peta lahan pertanian.Â