Mohon tunggu...
Fadila Suryandika
Fadila Suryandika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi Agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

tulisan serba serbi pertanian

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Konsep Pertanian Presisi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)

28 Juli 2022   22:15 Diperbarui: 29 Juli 2022   17:02 2647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Tom Fisk dari pexels.com

Pertanian presisi atau lebih kerennya disebut precision farming hadir menjadi jawaban atas keterbatasan sumber daya air, tanah, pupuk, manusia dan faktor produksi lainnya, sehingga optimalisasi untuk mendapatkan hasil produk pertanian yang optimal dan berkualitas tinggi perlu dilakukan. 

Pertanian presisi erat hubungannya dengan bagaimana memberikan input sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh tanaman, baik menyangkut aspek lokasi, waktu, dan jumlah masukan. 

Oleh sebab itu pertanian presisi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) diharapkan dapat memberi kontribusi yang besar dalam menghasilkan produk dengan produktivitas dan sistem yang optimal.

Pertanian Presisi (Precision Farming) menurut Kaleita dan Tian (2002) dalam  Wijayanto (2013) dapat didefinisikan sebagai berikut :

"an integrated information- and production-based farming system that is designed to increase long term, site-specific and whole farm production efficiency, productivity and profitability while minimizing negative environmental impacts"

Definisi tersebut menunjukkan keunggulan dari pertanian presisi yakni disamping meningkatkan produksi pertanian, efisiensi, dan keuntungan, sekaligus menurunkan dampak negatif pada lingkungan.

Pertanian presisi atau Precision Farming merupakan sebuah konsep pengelolaan pertanian secara modern yang bertujuan untuk mengendalikan input dan proses dalam usaha tani sehingga diharapkan diperoleh hasil produksi yang optima, berkelanjutan dan menguntungkan. 

Ada 4 faktor yang saling terkait dalam pertanian presisi yaitu: 1) pengurangan input (reduced input), 2) sistem pengendali yang disempurnakan (improved control), 3) peningkatan efisiensi (improved efficiency) dan 4) sistem manajemen informasi (information management system) (Soegandi, 2010).

Konsep pertanian presisi dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi yang mengintegrasikan pemetaan wilayah serta data informasi yang ada dalam suatu aplikasi yang utuh yang akan mempermudah pengambilan keputusan baik untuk perencanaan maupun pemeliharaan. 

Aplikasi managemen pertanian presisi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang mampu untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentransformasikan, memanipulasi, dan menganalisis informasi-informasi pada lahan pertanian sehingga pengambilan keputusan yang tepat dapat dilakkukan berdasarkan informasi-informasi yang ditampilkan oleh peta-peta lahan pertanian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun