Mohon tunggu...
fadia utami
fadia utami Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa/Universitas Diponegoro

Saya adalah seorang mahasiswa Ekonomi yang suka menulis di bidang ekonomi dan pengabdian masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Melakukan Gerakan Pencegahan Stunting di Desa Banyukuning

15 Agustus 2022   16:08 Diperbarui: 15 Agustus 2022   16:08 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandungan, 8 Agustus 2022 -- Usia balita merupakan usia yang rentan terkena stunting. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan tinggi pada anak balita yang tidak sesuai dengan tingga badan yang seharusnya, yang mana penyebab dari stunting sendiri adalah kurangnya asupan makanan bergizi sehingga tidak memenuhi vitamin anak balita. Berdasarkan hasil data posyandu Kecamatan Bandungan, Desa Banyukuning merupakan salah satu desa dengan tingkat stunting tertinggi, yakni terdapat lima belas lebih balita yang tersebar di dua belas dusun terkena penyakit tersebut. Mengenai hal tersebut, Posyandu Desa Banyukuning melakukan perhatian khusus kepada anak balita agar terhindar dari Stunting dengan mengadakan periksa rutin stunting setiap dua kali dalam satu tahun.

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Banyukuning turut aktif membantu dalam Gerakan pencegahan stunting yakni dengan mensosialisasikan "Cegah Stunting Dengan ASI Eksklusif". Tema tersebut dibawa oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Banyukuning karena bayi yang berusia 0-6 bulan merupakan masa emas pertumbuhan anak. Sehingga harapannya, dengan adanya sosialisasi ini, Ibu-Ibu yang memiliki anak bayi dan balita dapat teredukasi dan menambah wawasan dalam memperhatikan pertumbuhan anak, terutama dalam hal stunting.

Gerakan pencegahan stunting yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Banyukuning tidak hanya berputar pada sosialisasi saja, tetapi juga pemberian asupan makanan bergizi pada anak balita dan bayi di Desa Banyukuning, tepatnya di Dusun Pakisan. Pemberian asupan tersebut berupa biscuit, susu, dan buah kepada seluruh balita dan bayi di Dusun Pakisan supaya gizi yang berada di dalam tubuh mereka tercukupi sehingga stunting akan dapat terminimalisasi.

Dalam pelaksanaan sosialisasi pencegahan stunting tersebut, banyak berbagai respon positif dari Ibu-Ibu Dusun Pakisan, Desa Banyukuning, seperti yang diungkapkan oleh salah satu seorang ibu "Terima kasih mas-mas dan mbak-mbak KKN Undip atas sosialisasi, asupan makan, perhatiannya terhadap kasus stunting ini".

Oleh karena itu, dengan adanya program Gerakan pencegahan stunting ini harapannya masyarakat, terutama Ibu-ibu Desa Banyukuning dapat teredukasi dan memperhatikan lebih pada psikologis, gizi, dan keperawatannya sejak masa kehamilan hingga masa pertumbuhan emas anak.

MARI KITA CEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF DAN GIZI YANG CUKUP!

#p2kknundip

#KKNtimIIperiode2022

#undip

Nama Penulis: Fadia Utami, Alma Musa Rasyidi, Suci Nurul Fadhilah, Alden Rizky Baharudin, dan Jilan Thahani Ramadhani

DPL: Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi: Desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun