Mohon tunggu...
Fadia salsabilla
Fadia salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Lets do it✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MBKM, Kualitas Pendidikan yang Inklusif pada Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

6 Desember 2022   20:45 Diperbarui: 6 Desember 2022   21:00 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia karena pada dasarnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Pendidikan memiliki peran penting bukan hanya menciptakan generasi muda sebagai Agent of Change tetapi juga harus mampu menciptakan Agent of Producer yang mampu menciptakan perubahan yang nyata. 

Pendidikan juga harus dapat menjadi solusi bukan hanya dalam bidang pendidikan formal tetapi juga pendidikan mampu mengubah pola pikir anak bangsa untuk menjadi Agent of Change yang kreatif dan inovatif. Generasi muda sebagai agen inovasi dituntut dapat memberikan kontribusi penting dan signifikan untuk menerapkan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan atau SDGs yang aplikatif.

Agenda pembangunan berkelanjutan atau yang biasa disebut Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan seperangkat tujuan, sasaran, indikator pembangunan yang berkelanjutan yang bersifat universal. SDGs menekankan pada pemenuhan Hak Asasi Manusia, non-diskriminasi, perhatian terhadap kaum marjinal dan difabel.

Pentingnya partisipasi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pembangunan: pemerintah, dunia usaha, LSM, perguruan tinggi dan masyarakat (Alisjahbana, 2018:13). Quality education adalah salah satu program dari 17 tujuan SDGs yang mempunyai tujuan untuk menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata juga mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua orang.

Perguruan tinggi merupakan salah satu pemangku kepentingan masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Pertanyaannya, Apakah kualitas pendidikan pada perguruan tinggi di Indonesia sudah merata?, Apakah kesetaraan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas telah dirasakan seluruh mahasiswa? Bagaimana solusi untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas?

U.S. News & World Report telah merangkum peringkat sistem pendidikan terbaik di seluruh dunia. Berdasarkan pemeringkatan tersebut, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Kanada, dan Perancis ada di lima besar. Pada tahun 2021 ini, Indonesia ada di peringkat 55 dari 73 negara yang diikutsertakan pada ranking (rri.co.id, 2021). 

Hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia karena pendidikan memiliki peran penting untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, serta merupakan modal utama dalam mewujudkan masa depan berkelanjutan. Kualitas Pendidikan yang baik tentu perlu diciptakan untuk menunjang lahirnya masyarakat Indonesia yang produktif kompetitif dan juga mampu bersaing di kancah dunia internasional.

Statistik pendidikan tinggi (2020) menunjukkan, terdapat 4.593 perguruan tinggi di Indonesia. Angka ini didominasi perguruan tinggi swasta (PTS) sebesar 66,27 persen. Sementara perguruan tinggi negeri (PTN) hanya 2,66 persen. Sisanya perguruan tinggi agama dan perguruan tinggi kedinasan di bawah kementerian dan lembaga negara. Berkaitan dengan kualitas, hanya 4 perguruan tinggi yang terakreditasi unggul, 50 baik sekali, 464 dalam kategori baik, dan sisanya terakreditasi C atau B.

Berdasarkan hal diatas, tujuan pendidikan pun akan menjadi tumpuan upaya pemerintah untuk mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan berkelanjutan dalam era Sustainable Development Goals (SDGs). Data statistik tersebut juga menggambarkan bahwa terdapat kesenjangan kualitas pendidikan antar perguruan tinggi. Tercermin dari sedikitnya perguruan tinggi yang terakreditasi unggul dan baik sekali. Hal itu menjadi persoalan mengingat belajar di perguruan tinggi berkualitas merupakan hak setiap mahasiswa. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi solusi yang ditawarkan pemerintah. Pertanyaannya, dapatkah MBKM mendorong pemerataan akses pendidikan berkualitas?

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan generasi abad 21 yang terampil dan mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan. Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga diprogramkan untuk dapat bersinergi dengan Pembangunan berkelanjutan atau SDGs yang telah dicanangkan sebelumnya. 

Pendidikan yang baik tidak hanya mengandalkan pengetahuan saja, dalam hal ini keterampilan juga sangat diperlukan. Memasuki zaman yang syarat akan banyak persaingan, maka setiap individu dituntut untuk memiliki keterampilan diantaranya mampu berfikir kritis, berfikir kreatif, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah agar dapat menyeleksi informasi yang mereka terima, menafsirkan informasi dan menghasilkan pengetahuan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun