Mohon tunggu...
Fadhli Harahab
Fadhli Harahab Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Tertarik di bidang sospol, agama dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramadan dan Ilustrasi Mudik Spiritual

10 Mei 2020   06:42 Diperbarui: 10 Mei 2020   07:00 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi seorang mukmin, perjalanan ini mesti dipersiapkan dengan baik agar selamat sampai tujuan. Mempersiapkan bekal di dunia untuk kehidupan akhirat. Dunia bagi seorang mukmin seperti mengontrak dan setiap saat dapat ditinggal pulang menuju rumah keabadian (akhirat). 

Oleh sebab itu, mempersiapkan perbekalan sebelum mudik sesungguhnya (menuju akhirat) adalah kepatutan. Dan, hal tersebut diilustrasikan dengan mempersiapkan segala keperluan sebelum mudik lebaran.

 Seorang yang hendak mudik mesti mempersiapkan berbagai perbekalan dan perhiasan, misalnya pakaian baru, oleh-oleh dan sebagainya. Lalu, seorang yang ingin mudik tentu harus menaiki kendaraan, hal ini merupakan ilistrasi amalan yang diperbuat selama di dunia. 

Kemudian selama melakukan perjalanan, pemudik biasanya berhenti di rest area, lokasi transit atau tempat pemberhentian sementara. Hal ini dapat dimaknai sebagai sebuah proses muhasabah, kontemplasi ataupun renungan. 

Setelah itu pemudik akan tiba di terminal atau tempat pemberhentian akhir. Ilustrasi ini menggambarkan kematian jasmaniah. Dan bagi seorang mukmin kematian bukanlah sesuatu yang menyedihkan melainkan hal yang menggembirakan. Hal ini pula yang terpancar manakala pemudik tiba di kampung halaman dan bertemu sanak keluarga. 

Di dalam bulan ramadan juga diwajibkan menunaikan zakat fitrah sebagai simbol penyucian diri dan penyempurnaan ibadah puasa ramadan sebelum memasuki hari kemenangan (idul fitri).

Saat bulan syawal menyongsong (idul fitri), seorang mukmin diilustrasikan dalam keadaan bersih dan suci, wajah mereka berseri-seri dengan pakaian baru dan wangi. Kondisi ini menggambarkan hari kebangkitan kelak, manusia akan dibangkitkan dari alam kubur (barzakh) dengan berbagai bentuk. 

Lalu mereka akan menuju masjid atau lapangan terbuka untuk melakukan salat ID sembari mengagungkan Asma Allah. Hal itu ilustrasi saat manusia dikumpulkan di padang mahsyar.

Ketika Khatib menaiki mimbar maka jemaah salat pun terdiam membisu. Ini adalah ilustrasi ketika hari perhitungan tiba (yaumul hisab), saat itu tak seorang pun mampu berkata-kata, apalagi membantah. 

Seusai khatbah, jemaah salat ID pun menumpahkan air mata menyesali perbuatan masa lalu dan saling memohon maaf. Ini adalah ilustrasi yang menggambarkan kondisi manusia saat menerima catatan amalan di dunia. Di hari itu pula banyak manusia yang menyesal tidak mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.

Terakhir, jemaah salat ID akan kembali ke rumah masing-masing. Ilustrasi ini menggambarkan peristiwa manusia menerima balasan, kebahagian atau kesengsaraan (surga atau neraka).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun