Mohon tunggu...
Fadhilsyah
Fadhilsyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Public Relations Universitas Al-Azhar Indonesia | Aktivist Mahasiswa | Analys Politic

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menguatnya Politik Islam

23 April 2019   09:30 Diperbarui: 23 April 2019   09:34 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Narasi-narasi politik islam pun juga banyak langsung di keluarkan oleh para pelaku tokoh islam, seperti Ustadz Abdul Somad yang di last minute berbincang dengan Prabowo hingga Jokowi rajin bertemu dengan berbagai kiai, termasuk yang beberapa kali nampak adalah Kiai Maimun Zubair yang mendoakan Jokowi agar terpilih kembali.

Dari berbagai bukti tersebut menjadikan fakta bahwa pemilu di 2019 ini kental sekali dengan politik agama khususnya politik islam. Umat islam yang di nilai ada celah suara yang tidak percaya terhadap issue Jokowi dengan keislaman nya dan jaraknya terhadap umat islam menjadi sasaran empuk untuk mendapatkan pundi-pundi suara. Dari berabagai cara di lakukan oleh masing-masing kandidat maupun partai politik untuk menngambil hati suara umat islam.

Saat ini Pemilu sudah dilaksanakan dan berdasarkan dari data Quick Count penulis berpendapat dan mengambil kesimpulan. Partai islam yang berada di DPR masa 2014-2019 seperti PKS, PKB, PAN,PPP masih bisa bertahan di 2019 bahkan suaranya pun PKS & PKB meningkat. Padahal sebelumnya banyak lembaga survey dan pengamat politik menyatakan bahwa nasib partai islam akan lolos di Pemilu 2019, tetapi pada faktanya mereka ini mampu bertahan di tengah sistem yang menggerus para partai politik dan bahkan meningkat.

PKS yang kali ini menjadi kejutan, dimana suaranya melejit dimana pada tahun 2014 suara PKS hanya 6,79% kini menjadi 8,76% ( Berdasarkan Quick Count Litbang Kompas)..sama halnya dengan PKB walaupun suranya tidak meningkat drastic tetapi ada sebuah peningkatan yang di mana suara di 2014 9,04% kini menjadi 9,21 (Berdasarkan Quick Count Litbang Kompas). Berbeda dengan PPP walaupun partai ini mengalami penurunan suara, tetapi harus bisa di akui PPP bisa lolos ke DPR sebuah hal yang baik. Padahal di last minutes PPP di terpa angin badai dimana ketua umumnya terjerat kasus suap.

Jika suara seluruh parpol Islam yang masuk di parlemen dijumlahkan, akan menghasilkan sekitar 30% suara nasional, atau 57 juta suara. Dan hasil tersebut ada kenaikan dari total suara partai islam di 2014. contoh lain fenomena politik islam kedepanya lebih kuat adalah dengan adanya Ijtima Ulama, bukan tidak mungkin nanti akan lahir Ijtima Ulama lainnya di kemudian hari kedepan. Para pelaku tokoh agamapun kini tidak seperti dulu yang malu-malu mengungkapkan dukungan politiknya, kini para pelaku tokoh agama pun sudah mulai beranji menunjukan partisipasi terhadap dukungan partai politik maupun kandidat-kandidat lainnya.

Ini pertanda bahwa animo masyarakat terhadap partai yang berideologi islam begitu tinggi dan tidak bisa di lihat dengan sebelah mata .Dari fenomena tersebut dan berbagai fakta terbaru, bukan hal yang tidak mungkin bahwa fenomena politik islam kedepannya akan menjadi lebih kuat seperti layaknya bola salju.

Oleh : Muhammad Farras Fadhilsyah

Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun