Mohon tunggu...
Fadhil Rizqullah
Fadhil Rizqullah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta prodi komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Tempat Wisata di Bantul

24 Januari 2021   15:22 Diperbarui: 24 Januari 2021   15:33 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daerah Istimewa Yogyakarta menyimpan banyak keindahan tempat wisata disetiap daerahnya, salah satunya berada di daerah Bantul atau tepatnya terletak dibagian Selatan Kota Yogyakarta. Bantul  merupakan salah satu tempat favorit yang dikunjungi oleh para wisatawan baik dari lokal maupun manca negara karena keindahannya. Salah satu tempat wisata yang terkenal akan keindahannya adalah Pantai Parangtritis. Pantai Parangtritis memiliki pemandangan laut dengan sapuan ombak yang landai. 

Selain karena keindahannya Pantai Parangtritis, masyarakat sekitar juga masih kental akan kepercayaannya yang menjadi legenda Pantai Parangtritis. Tidak hanya Pantai Parangtritis yang bisa dijumpai ketika berwisata di Bantul, melainkan tempat yang berada tidak jauh dari pantai yaitu Gumuk Pasir. Seiring berjalannya waktu Gumuk Pasir menjadi sarana lain untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung wisatawan.

Menghadapi lonjakan peminat wisatawan tersebut, masyarakat sekitar tergerak untuk memanfaatkan dan mengolah tempat tersebut menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Masyarakat mulai menata tempat dan sarana menuju pantai agar mudah dijangkau, dengan menyediakan lahan parkir yang luas untuk para wisatawan agar lebih leluasa dan teratur menata kendaraannya didalam lingkup pantai. 

Selain menerapkan adanya tiket parkir, masyarakat sekitar juga membuka berbagai rumah makan yang menyajikan berbagai olahan makanan, baik yang berasal dari laut maupun yang bukan dari laut. Setelah merambah dibidang makanan, kini banyak spot yang disediakan dan bisa digunakan untuk mengabadikan momen. 

Para pengelola tempat wisata membuat beberapa spot foto dengan menerapkan biaya yang pas dikantong, mulai dari spot foto yang dibuat bermacam-macam seperti ayunan, kursi taman, rangkaian bunga yang berbentuk seperti hati dan masih banyak lagi. 

Hal ini dimaksudkan agar wisatawan tidak perlu mengantri ketika akan mengabadikan foto di Pantai Parangtritis. Selain disajikan tempat untuk mengambil foto, kini masyarakat juga menyediakan penyewaan berbagai kendaraan yang bisa digunakan untuk menikmati keindahan pantai, meliputi motor ATV, Kuda atau dokar (kereta kuda kecil), jeep dan masih banyak lagi.

Melihat perkembangan meningkatnya pengunjung Pantai Parangtritis, menggerakkan masyarakat sekitar untuk membuka tempat wisata baru, atau yang dikenal Bukit Paralayang. Bukit ini berada tepat di samping Pantai Parangtritis, dimana tempat wisata ini dikelola oleh masyarakat sekitar. Untuk bisa menikmati keindahan Paralayang dengan pemandangan pantai, para wisatawan diwajibkan untuk membayar uang retribusi sebesar 10.000 per orang. 

Selain membayar retribusi, wisatawan dikenakan biaya parkir dengan tarif Rp3000 untuk sepeda motor, dan Rp5000 untuk mobil roda empat. Di Bukit Paralayang pengunjung disuguhkan aneka jajanan tradisional yang ada di warung sekitar lereng bukit. Dengan pengelolaan tempat wisata tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan menambah income bagi daerahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun