Mohon tunggu...
Fadhil Nugroho Adi
Fadhil Nugroho Adi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Paruh Waktu

Pembelajar, penyampai gagasan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Kita Cenderung Suka Meniru?

13 September 2021   10:51 Diperbarui: 13 September 2021   10:56 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Houston Methodist

Pernahkan Anda, di satu waktu, merasa bahwa Anda pernah meniru orang lain? Baik dari cara berbicara, cara berpakaian, atau mungkin sesunggukan saat melihat orang lain menangis?

Sebuah studi yang dilakukan seorang peneliti asal Italia, Giacomo Rizzolatti, pada 1992, ditemukan adanya sel di dalam otak manusia yang sangat spesifik, yang disebut dengan "mirror neurons", yang dengan syaraf inilah seseorang dapat terdorong untuk meniru tindakan orang lain. 

Contoh mudahnya, saat Anda melihat orang lain menguap, maka seringkali Anda akan terdorong ingin menguap juga. Atau Anda jadi ingin membeli makanan tertentu setelah melihat orang lain menyantap makanan itu.

Proses syaraf ini berjalan secara otomatis dan tanpa disengaja. Mirror neurons juga membantu menjelaskan "bagaimana" dan "mengapa" kita dapat membaca pikiran orang lain dan berempati pada mereka.

"Mirror neurons are one key to understanding how human beings survive and thrive in a complex social world" - Vittorio Gallese, neuroscientist, yang juga kolega Rizzolatti di Universitas Parma.

Shahram Heshmat, seorang profesor emiritus University of Illinois memberi penjelasan lebih detail tentang cara kerja mirror neurons. Secara biologis, kita meniru emosi orang lain yang ditampilkan melalui eskpresi wajah atau gerakan tubuh. 

Saat kita melihatnya, maka kita menjadi bisa merasakan apa yang sesungguhnya seseorang rasakan. Melalui mirror neuron ini, otak kita berlatih melakukan tindakan yang kita amati, seolah-olah kita melakukannya sendiri. 

Selain dua contoh yang saya tulis di atas, contoh dari mirror neuron juga terjadi pada bayi yang menangis karena mendengar tangisan bayi lainnya.

Adakah akibat negatif atau positif dari proses mirror neurons?

Tentu ada. Positifnya, mirror neuron membantu seseorang berempati pada apa yang orang lain rasakan. Kita jadi punya "sense of similarity" yang memudahkan kita untuk berinteraksi lebih sering dengan orang lain, dan membantu menguatkan hubungan dengan orang-orang di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun