Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diam Saja, Dapat Doktor Honoris Causa?

18 Oktober 2021   05:00 Diperbarui: 18 Oktober 2021   05:04 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berencana memberikan gelar Doktor Honoris Cauda kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Rencana tersebut ditolak Aliansi Dosen Universitas Negeri Jakarta. Perwakilan Aliansi Dosen UNJ, yakni  Ubedilah Badrun, Abdhil Mughis Mudhofir, Abdi Rahmat, dan Rakhmat Hidayat mengatakan bahwa pemberian gelar Doktor Honoris Causa itu kepada Ma'ruf Amin dan Erick Thohir berbau kepentingan pragmatis. 

Menurut Ubedillah Badrun Ubedilah, usulan pemberian gelar doktor honoris causa kepada pejabat negara juga kontraproduktif terhadap upaya memulihkan nama baik institusi UNJ.

Sementara itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNJ juga menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk Ma'ruf Amin dan Erick Thohir tersebut.

"Menolak pemberian gelar kehormatan doktor honoris causa pada siapa pun yang sedang menjabat di pemerintahan," tulis BEM UNJ melalui akun media sosial Instagram @bemunj_official.

Pemberian gelar Doktor Honoris Causa  tersebut tercantum dalam surat undangan rapat Senat UNJ bernomor B/3110/UN39.22/TP.01.07/2021 tertanggal 4 Oktober 2021.

Pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Ma'ruf Amin tersebut bertentangan dengan BEM Unnes yang beberapa bulan lalu memberikan julukan untuk Ma'ruf Amin 'The King Of Silent'. 

Menurut BEM Unnes Sebagai pejabat publik dan politik, Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak memiliki signifikansi yang jelas dalam menjalankan tugas-tugasnya, yang seharusnya berparadigma kerakyatan," jelas Presiden Mahasiswa BEM Unnes Wahyu Suryono Pratama.

Menurut Wahyu Suryono Pratama lagi  Ma'ruf juga  menihilkan eksistensinya di muka publik dan tidak memberikan jawaban yang lugas, gamblang dan jelas dalam menanggapi problem multidimensional bangsa dan negara, khususnya di masa pandemi.

Kalau melihat Julukan yang diberikan kepada Ma'ruf Amin oleh BEM Unnes dan digabungkan dengan gelar Doktor Honoris Causa yang akan diberikan UNJ, sepertinya kalimat yang tepat untuk pengabungan keduanya adalah 'Diam saja kok dapat gelar Doktor Honoris Causa'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun